Mohon tunggu...
Roman Lunatik
Roman Lunatik Mohon Tunggu... profesional -

Mencoba untuk selalu berbagi dimana saja dan kapan saja

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Timnas U19, Harus Waspadai Pengurangan Poin...

9 Oktober 2013   20:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:45 3993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13813239621946665287

Salam Sportivitas...

Euforia kemenangan 4-0 Indonesia U19 atas Laos U19, masih hangat, masih banyak yang membicarakan proses terjadinya gol, proses terjadinya 2 kartu merah Laos U19, bahkan optimisme yang dilambungkan bagi skuad garuda muda ini.

Satu partai terlewati, masih ada 2 kali pertandingan kontra Phillipina U19 dan Korsel U19. Ada yang bilang hajar semua musuh, ada juga yang bilang cukup seri saja kontra Korsel U19, dan ada juga menyerahkan hasil akhir pada klasemen akhir.

Dari beberapa kali diskusi dengan kawan saya, terlihat bahwa, menghajar semua musuh dengan cara spartan saat ini bukanlah cara yang tepat. Untuk Indonesia perlu diperhatikan, kartu kuning untuk Evan Dimas dan Zulfandi jelas harus dipertimbangkan. Pasalnya bila satu kali lagi kartu kuning didapat, maka mereka akan absen di laga terakhir, dimana tenaga mereka sangat diharapkan. Ingat ini adalah home tournament, dimana hanya ada 1 kali pertandingan kontra lawan lain. Sekali salah menentukan strategi, buyar semua harapan.

Jadi, harus bermain cerdas. Apa yang terjadi dengan Australia U19 bisa menjadi pelajaran untuk kita. Dengan berkurangnya peserta di Grup E yang hanya menyisakan Oman U19, Palestina U19, dan Bahrain U19 (Suriah U19 mundur). Jadi untuk menentukan 6 runner up terbaik, koefisien pertandingan harus disamakan dulu dengan grup ini, yaitu 3 tim; 2 pertandingan di akhir klasemen.

Belajar dari kasus Australia U19, di mana pada pertandingan pertama mereka menang 7-0 atas Hongkong U19, lalu menang lagi 3-0 atas Chinese Taipei U19, dan kalah 1-5 dari Vietnam U19. Bila merujuk dari hasil ini, Australia U19 memiliki 11 gol dan kemasukan 5 gol (total agregat 6 gol), point terkumpul 6 poin. Tapi karena harus mengikuti koefisien pertandingan dari grup E, maka pertandingan terhadap posisi juru kunci ditiadakan (dihapus), sehingga hanya tersisa agregat 3 gol saja, dengan poin 3.

Secara point, nilai Vietnam U19 tidak mungkin terkejar oleh Australia U19, dan tetap menjadikan Vietnam U19 sebagai juara grup, sekalipun harus mengurangi satu partai kontra Chinese Taipei U19. Vietnam U19 akan langsung masuk ke Pentas Piala Asia U19 di Myanmar 2014. Sementara Australia U19 harus melalui perhitungan 3 runner up terbaik wilayah timur yang masih menyisakan 3 grup lagi di wilayah timur.

Berdasarkan pertandingan kemarin, Indonesia U19 saat ini masih menempati posisi puncak, sementara Korsel U19 berada di runner up. Meskipun sama-sama menang dengan 4 gol, Muchlis Hadi lah yang menjadi pembeda. Gol pertama Indonesia U19 di cetak oleh Muchlis pada menit 11, sementara gol pertama Korsel U19 baru dicetak oleh Park In-Hyeok pada menit 27.

Bila di bandingkan dengan grup lain, hingga tulisan ini diturunkan. Runner up grup G – Korsel U19 menempati posisi ke 2 dari 9 grup yang ada. Korsel U19 dengan total 4 gol (4 gol, agg +4, poin 3), hanya kalah jumlah gol dari Australia U19 yang memiliki 8 gol (8 gol, agg +3, poin 3). Dibelakang Korsel U19, berturut-turut diikuti Thailand U19 (3 gol, agg +3, poin 3), China PR U19 (3 gol, agg +2, poin 3), Arab Saudi U19 (2 gol, agg +1, poin 3), dan Jordania U19 (0 gol, poin 1).

Dari perhitungan ini, peluang Indonesia U19, sebenarnya sama dengan posisi Korsel U19 saat ini. Coba kita lihat pertandingan sebelumnya, semua negara di pot 2 sudah memulainya dengan melawan negara di pot 3. Selain Indonesia U19 versus Laos U19, ada juga Thailand U19 kontra Singapura U19 dan China PR U19 kontra Malaysia U19, yang ke semua nya dimenangkan tim di pot 2. Malaysia U19 dan Singapura U19 harus bisa menang melawan Jepang U19 dan Korut U19, bila masih mau diperhitungkan. Seri atau kalah, maka mereka akan tersingkir dari pengejaran 3 runner up terbaik wilayah timur. Sedikit mission imposibble, tapi siapa tahu peta berubah dalam 90 menit.

Yang harus diperhatikan disini, menurut saya bukan berapa gol yang bisa kita sarangkan ke gawang Phillipina U19, tapi memperkirakan siapa pemenang dilaga terakhir antara Laos U19 dan Phillipina U19. Mengapa? Karena jelas, siapapun yang menjadi juru kunci pasti akan mempengaruhi nilai akhir klasemen, khususnya bagi runner up.

Flashback ke kejuaraan Piala AFF U19 kemarin, Laos U19 dan Phillipina U19 berada dalam satu grup, pertemuan mereka berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan Laos U19. Dengan 2 skuad nyaris sama yang bertarung di kejuaran tersebut, kini Phillipina U19 dihadapkan pada mimpi buruk di Piala AFF 19 kemarin dipartai terakhirnya. Bila kemungkinan Phillipina U19 kalah lagi terbukti, maka semua pertandingan kontra Young Azkal ini akan dihapuskan.

Melihat tanggapan dari pelatih Korsel U19 pada partai pertama, mengisyaratkan bahwa Phillipina U19 bukanlah lawan berat di grup ini. Dan ini tentu saja setali tiga uang dengan prediksi di atas, dimana kemungkinan Phillipina U19 lah yang akan menjadi juru kunci. Sekali lagi, bila ini terbukti, maka laga Indonesia U19 versus Phillipina U19 besok, jangan di push terlalu dalam. Karena berapa pun skor nya, pasti akan hilang di akhir klasemen, sekali lagi bila benar Young Azkal adalah juru kunci ya. Andaikata Indonesia U19 kehilangan pemain kunci di partai ini, bisa hilang kans Indonesia U19 sebagai satu dari 3 runner up terbaik.

Satu tempat sepertinya sudah dikunci Australia U19, dengan torehan 3 poin dan 8 gol, sepertinya sulit untuk di kejar tim lain. Australia U19 tertolong kemenangan besarnya menghadapi Hongkong U19 (7-0). Sementara 3 grup lainnya, untuk posisi runner up, hanya bermain rata-rata 3-4 gol saja pada partai pembuka.

Saya yakin, negara di grup H dan I pasti juga memperhitungkan hal ini khususnya Thailand U19 dan China PR U19. Kemungkinan besar mereka berdua sedang mematangkan strategi untuk menghadapi Korut  U19 dan Jepang U19. Salah satu saja antara Thailand U19 vs Korut U19 atau China PR U19 vs Jepang U19, maka peluang runner up terbaik sudah berkurang.

Tanpa mengesampingkan perjuangan Singapura U19 dan Malaysia U19, tapi menurut saya perebutan 3 runner up terbaik di wilayah timur tidak akan keluar dari Australia U19, Indonesia U19, Thailand U19, dan China PR U19.

Jadi sekali lagi, cukup jaga peluang menang kontra Phillipina U19, simpan pemain kunci bila peluang menang sudah terlihat. Hal ini untuk memberikan istirahat lebih untuk pemain kunci. Dan bersiap untuk menahan seri Korsel U19. Kalau pun kalah, harus buat gol, dan jangan sampai kalah lebih dari agregat 3 gol. Cetak 2-3 gol ke gawang Korsel U19 bisa membuka kans kita melaju sebagai runner up terbaik. Karena total gol kemungkinan 6-7 gol dan itu cukup sulit dikejar Thailand U19 dan China PR U19, yang harus mencetak 3-4 gol ke gawang calon juara grup, untuk menyamai Indonesia U19.

Sekali lagi, semangat Garuda Muda a.k.a. Garuda Jaya....

-----------------------------

Glossary penentuan peringkat runner up terbaik, setelah penghitungan koefisien pertandingan di atas:

1. Jumlah poin yang di dapat pada akhir klasemen

2. Agregat gol yang di dapat pada akhir klasemen

3. Jumlah gol yang di dapat pada akhir klasemen

4. Jumlah kartu kuning dan kartu merah yang di dapat pada akhir klasemen

5. Penentuan Pot

-----------------------------

Sumber: wikipedia.com, the-afc.com, aseanfootball.org

Artikel terkait:

Prediksi Perjalanan Timnas Indonesia U19

http://olahraga.kompasiana.com/bola/2013/09/24/piala-afc-u19-peluang-indonesia-sangat-terbuka-untuk-maju-ke-babak-final-595487.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun