Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Catatan Kompasianival 2022: Apa yang Membuat Saya Tetap Menulis

5 Desember 2022   10:43 Diperbarui: 5 Desember 2022   11:10 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
poster kompasianival 2022-sumber gambar: kompasiana.com

Gelaran Kompasianival 2022 telah resmi ditutup dengan pengumuman pemenang K-Award untuk tiap kategori pada malam Minggu, 3 Desember kemarin. 

Dua kali masuk nominasi dan dua kali gagal menjadi juara. Tak apa-apa. Bisa terpilih jadi nomine lagi rasanya sudah luar biasa. Meski saya masih penasaran siapa yang nekat mengajukan nama saya lagi di ajang penghargaan tahunan ini. 

Saya ucapkan selamat kepada para pemenang atas pencapaiannya. You deserve the best.

Selamat juga untuk para nomine dan seluruh Kompasianer yang selalu menyebarkan manfaat dan kebaikan lewat tulisan-tulisannya. I admire and respect your dedication.   

Jika saya ingin menjadikan penghargaan sebagai tujuan utama, mungkin setelah pengumuman pemenang, saya akan memutuskan untuk berhenti menulis. Syukurlah saya tidak begitu. 

Jika saya berhenti tentu tidak akan ada yang dirugikan atau merasa kehilangan. Adanya malah saya yang rugi. 

Saya tidak sepenting dan sespesial itu. Jadi, tidak akan berdampak apa-apa, baik pada Kompasiana maupun Kompasianer. 

Kalau ditanya kenapa saya masih tetap menulis, dalam hal ini di Kompasiana, jawabannya mungkin bisa berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Namun, setidaknya ini alasan yang saya punya saat ini. 

Meredam Pergolakan Pikiran  

Saya adalah orang yang tidak banyak bicara. Namun, pikiran saya berisik bukan main. Saya bisa tampak tenang di luar tapi pikiran selalu bergolak sehingga harus diredam. Dan saya meredamnya dengan menulis. Jika tidak, ketenangan dan ketentraman batin saya yang akan jadi taruhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun