Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Laki-laki Berwajah Cahaya

8 Oktober 2022   21:50 Diperbarui: 8 Oktober 2022   21:50 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photo by Mudassar Iqbal from pixabay

Seorang laki-laki berwajah cahaya
Lahir di masa kegelapan
Di tanah tandus dan gersang
Sejak kecil telah belajar tentang kehilangan
Bahkan sejak dalam kandungan
Ayahnya, ibunya, kemudian kakeknya
Tinggallah sang paman sebagai pelindungnya

Ia membawa ajaran cinta pada semesta
Meski ada yang membalasnya dengan serapah, kesumat
juga lemparan batu dan kotoran
Tetapi hatinya adalah tanah lapang
yang dipenuhinya dengan doa dan pengampunan 

Laki-laki itu tak mewariskan dunia
Tidak pula aksara
Hanya pelita yang tetap menyala
Meski telah berlalu empat belas abad
Penerang jalan agar kita tidak jatuh dan tersesat

Kepada laki-laki berwajah cahaya,
di hari kelahiranmu selalu ada kerinduan
tapi kata-kata memang tak pernah tuntas untuk mengungkapkannya 

Malam minggu, 12 Rabiul Awal 1444 H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun