Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

5 Keterampilan Hidup Dasar yang Jarang Diajarkan di Sekolah tapi Penting bagi Kehidupan

19 Agustus 2022   11:17 Diperbarui: 19 Agustus 2022   14:45 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak membantu ibu di rumah (amanaimagesRF)

Dulu semasa sekolah, kita belajar banyak pelajaran. Ada matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, IPA, IPS, seni budaya dan sebagainya. 

Dari sekian banyak mata pelajaran atau mata kuliah yang kamu pelajari selama ini, berapa banyak sih yang benar-benar terpakai dalam kehidupan?

Ilmu-ilmu tersebut bisa kita dapatkan dari pendidikan formal. Sementara itu, ada jalur pendidikan informal atau belajar secara otodidak jika kita ingin mempelajari atau memperdalam keterampilan tertentu yang tidak didapatkan di sekolah atau kampus.  

Terlepas apakah nanti akan terpakai atau tidak, yang namanya ilmu tentu tidak ada yang sia-sia. Toh, menuntut ilmu itu baik dan merupakan kewajiban bagi siapa saja. 

Selain ilmu dan keterampilan yang tersebut di atas, ada juga ilmu dan keterampilan hidup dasar (basic life skill) yang jarang diajarkan di sekolah atau kampus tapi tidak kalah penting untuk dipelajari dan dikuasai, seperti berikut ini.

1. Memasak

ilustrasi membuat sarapan pagi bersama keluarga-photo by august de richelieu from pexels
ilustrasi membuat sarapan pagi bersama keluarga-photo by august de richelieu from pexels
Siapa di sini yang masih menganggap kalau memasak itu pekerjaan perempuan? 

Siapa yang masih berpikiran kalau laki-laki tidak bisa memasak itu wajar, sedangkan perempuan yang tidak bisa memasak itu memalukan?

Anggapan bahwa memasak merupakan tugas perempuan, sejatinya adalah pola pikir patriarki. Pola pikir ini menempatkan ruang publik sebagai urusan laki-laki dan ruang domestik atau privat sebagai urusan perempuan. Padahal dalam hukum negara maupun agama, tidak ada tuh dikotomi antara pekerjaan perempuan dan pekerjaan laki-laki. 

Sejatinya, memasak adalah keterampilan hidup dasar yang seharusnya mampu dilakukan, baik oleh laki-laki maupun perempuan, mengingat makan adalah kebutuhan dasar setiap orang. 

Tidak hanya memasak, hal ini sebetulnya juga berlaku untuk segala pekerjaan domestik lainnya, seperti bersih-bersih dan mencuci, agar tidak melulu bergantung pada perempuan (baca: perempuan yang harus mengerjakannya). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun