Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Opini tentang Kritik

28 Oktober 2021   11:29 Diperbarui: 28 Oktober 2021   11:42 2200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kritik | image by www slon pics from pixabay

Pertama, harus kritis dan jelas apa yang dikritik

Syarat utama kritik tentu saja harus kritis dan jelas apa yang mau dikritik agar tepat sasaran dan dapat dipahami.

Apakah yang dikritik adalah kebijakan seorang pemimpin, pemikiran seorang ahli atau akademisi, tulisan seorang penulis, kinerja seorang karyawan dan sebagainya.

Kedua, sajikan data dan fakta di lapangan yang valid dan relevan

Data dan fakta lapangan berguna untuk memperkuat argumen ketika menyampaikan kritik. Hal ini juga dimaksudkan agar kritik yang disampaikan memang berdasarkan bukti nyata, bukan mengada-ada.

Data dan fakta yang disajikan juga disesuaikan dengan apa yang hendak dikritik. Kalau ingin mengkritik tentang deforestasi hutan, sajikan data yang berhubungan dengan hal tersebut, seperti berapa luas hutan yang hilang setiap tahun, penyebabnya, dampaknya secara sosial, ekonomi, ekologis dan sebagainya. 

Kalau ingin menyampaikan kritik mengenai kisruh K-Reward, ya sampaikan pada admin K keluhan serta bukti pendukungnya atau tulis saja artikel tentang itu. 

Dengan data dan fakta yang disampaikan inilah kita bisa mengetahui sekaligus menunjukkan di mana letak keburukan atau kekurangan dari apa yang dikritik.

Ketiga, tidak menyerang pribadi yang dikritik

Pada dasarnya yang dikritik adalah hasil pemikiran atau kerja seseorang, bukan pribadi orangnya.

Kritik itu disampaikan bukan berdasarkan suka atau tidak suka. Jangan mentang-mentang kita tidak suka dengan seseorang akhirnya kita sibuk cari-cari kesalahan dengan menyerang personalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun