Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dengarkan Rintihan Bumi

20 September 2021   13:37 Diperbarui: 20 September 2021   13:48 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kekeringan akibat perubahan iklim | photo by pixabay from pexels

(6)

Akar-akar pohon tak cukup kuat menahan laju air. Hutan-hutan dibabat, beralih jadi perkebunan sawit. Villa-villa tampak jumawa di bukit-bukit, mencaplok kawasan ekologi. 

(7)

Ketika hujan deras mendera semua hilang dan mati tersapu air bah. Menyisakan kehilangan yang akan terekam dalam ingatan. 

(8)

Ibu Pertiwi merintih akibat perangai anak-anaknya yang taktahu terima kasih. Manusia-manusia berakal yang enggan berpikir. Merasa diri lebih tinggi dan hanya peduli pada kepentingan pribadi.

20/09/2021

*) Edisi nekat menulis prosa liris lingkungan padahal nggak bisa nulis prosa liris yang bagus 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun