Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memesan Sajak

8 Agustus 2021   20:44 Diperbarui: 8 Agustus 2021   21:18 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi buku kumpulan sajak | photo by Sheep from pexels

Aku tidak sengaja mendengar percakapanmu dengan seorang bapak di sebuah lapak saat aku melintas pada Minggu pagi pukul enam lewat. Sekilas yang kutangkap, kau telah menitipkan keresahan dan kekecewaan untuk kemudian dirangkai menjadi satu tulisan yang muncul di halaman depan meski bukan yang utama. Semula aku ingin ikut berbincang, namun aku malah memilih menyingkir dan membuat percakapan lain karena aku tidak tahu apa itu benar atau hanya asumsi yang kubuat dalam kepalaku sendiri.

Aku ingat tempo hari saat kau berkunjung ke berandaku, kau memesan sebuah sajak. Mungkinkah kau hanya bercanda? Dan ternyata bait-bait ini tercipta, dengan atau tanpa kau baca.

Di waktu lain kau pernah bertanya "kapan", yang bisa jadi bermakna ganda, antara harfiah atau sekadar metafora. Sebab di tengah gelombang pagebluk, zona merah, pembatasan dan intaian kematian yang semakin awas, pertanyaan "kapan" adalah soal misteri, ramalan dan ketidakpastian.

Jarak yang sementara hanya dapat kita jangkau melalui layar, aksaraku adalah kabar tanpa suara namun terdengar olehmu di seberang sana yang kuharap tengah baik-baik saja.

08/08/2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun