Walaupun cara kerja kidfluencer berbeda dengan pekerja anak di industri hiburan pada umumnya, bukan berarti mereka bebas dari risiko dan ancaman eksploitasi, kejahatan dan gangguan psikososial.
Perlu ada regulasi yang dengan tegas mengatur perlindungan terhadap hak-hak para "bintang cilik" ini, termasuk di dalamnya mencakup kidfluencer.Â
Karena biar bagaimanapun, mereka masih anak-anak yang punya hak untuk berpendidikan, bermain, beristirahat dan sebagainya yang mendukung tumbuh kembang mereka, baik secara fisik, mental maupun spiritual.Â
Jangan sampai popularitas mereka malah dimanfaatkan oleh orangtuanya sebagai mesin uang.
Lalu, para orangtua yang ngebet pengen anaknya terkenal sejak dini, semoga lebih peduli dan pandai menjaga privasi anak. Ada kalanya anak asyik dengan dunianya sendiri. Ada kalanya anak tidak ingin diajak berfoto atau tampil dalam video.
Orangtua bisa menanyakan terlebih dulu pada anak, apakah ia mau difoto atau tampil dalam video atau tidak. Kalau anak tidak mau, jangan dipaksa.
Nah, para K-ner sekalian---khususnya yang telah menjadi orangtua---jika Anda punya pandangan lain terkait fenomena kidfluencer atau ingin menambahkan, silakan bagikan di kolom komentar.Â
Semoga bermanfaat.Â