Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tetap Produktif Selama Pandemi dengan Dopamine Detox

8 Juli 2021   16:41 Diperbarui: 8 Juli 2021   19:43 3105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi produktif | sumber gambar: Pexels/Nubia Navarro 

Ilustrasi proses dopamine detox | sumber gambar : ideasbehind.com
Ilustrasi proses dopamine detox | sumber gambar : ideasbehind.com

Dopamine detox (ada pula yang menyebutnya dopamine fasting atau puasa dopamin) adalah membatasi kegiatan-kegiatan yang menghasilkan dopamin. 

Dopamin sendiri adalah neurotransmitter dalam tubuh yang bisa membangkitkan rasa bahagia. Tubuh akan melepaskan hormon dopamin saat melakukan hal-hal yang disukai, seperti melakukan hobi. 

Kekurangan kadar dopamin dalam tubuh dapat menyebabkan seseorang sering lupa, penurunan motivasi, dan memperburuk suasana hati (bad mood). Namun jika berlebihan dapat menyebabkan euforia, gelisah, stres bahkan meningkatkan risiko penyakit skizofrenia.

Bermain smartphone adalah salah satu aktivitas yang dapat memicu tubuh untuk melepaskan hormon dopamin. Namun kemajuan teknologi yang membuat segala hal serba mudah dan bisa dilakukan dengan klak klik klak klik pada layar smartphone, membuat kita mendapatkan kesenangan secara instan. Akhirnya terbentuklah kebiasaan impulsif.

Ketika bosan, capek, stres melanda, dengan segera kita buka media sosial atau menonton video-video di YouTube. 

Setelah sibuk gulir timeline, tutup laman medsos tapi baru saja ditutup sudah dibuka lagi. Akhirnya gulir-gulir lagi sampai berulang kali.

Semakin lama kita bermain smartphone, semakin besar pula kadar dopamin yang dilepaskan oleh tubuh. Hal ini menimbulkan rasa senang yang membuat kita ingin merasakannya kembali. 

Jika tidak mendapatkannya, kita akan diliputi perasaan gelisah dan cemas, mirip dengan orang sakau. 

Sampai sini bisa dikatakan bahwa kita telah mengalami kecanduan. Kecanduan inilah yang menyebabkan timbulnya kebiasaan menunda-nunda atau prokrastinasi yang membuat kita tidak produktif. Itulah sebabnya kita dianjurkan untuk melakukan dopamine detox.

Kiat-kiat Melakukan Dopamine Detox Agar Tetap Produktif

Ilustrasi kiat-kiat melakukan dopamine detox | sumber gambar: tipsmotivasi.com
Ilustrasi kiat-kiat melakukan dopamine detox | sumber gambar: tipsmotivasi.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun