Apa yang membuat pengeluaran Anda lebih boros saat bulan Ramadan dan Idul Fitri?
Padahal kan di bulan Ramadan Anda puasa, makan cuma saat sahur dan buka. Tapi kok pengeluaran malah makin banyak?
Barangkali ada yang pernah berpikir demikian?
Nyatanya, pengeluaran masyarakat Indonesia rata-rata mengalami peningkatan sebanyak 30% selama Ramadan dan Idul Fitri.
Pengurangan biaya makan karena sehari hanya makan 2 kali, tidak membuat pengeluaran menjadi berkurang secara signifikan.
Biaya makan memang berkurang. Tapi ada biaya lain yang membuat pengeluaran menjadi lebih tinggi dibandingkan saat hari-hari biasa. Pengeluaran apa sajakah itu?Â
1. Buka bersama (bukber) di luar
Selama bulan Ramadan kita bisa menerima beberapa undangan bukber. Entah itu bukber alumni SMA, kuliah, bukber kantor, bukber RT/RW, bukber sesama teman satu daerah (untuk anak-anak rantau) sampai bukber dengan teman seperghibahan.Â
Uang yang Anda habiskan untuk sekali bukber juga tergantung pada seberapa mewah dan mahal pilihan menu dan tempat yang dipesan.
Sebuah survei independen yang pernah dilakukan tirto.id terhadap masyarakat kelas menengah Jakarta menunjukkan bahwa mayoritas kaum muda Jakarta dengan rentang usia responden 16-30 tahun (sebanyak 56,4% responden) rata-rata mengeluarkan uang tambahan sebesar Rp 1 juta-Rp 3 juta selama bulan Ramadan. Dengan rincian terbesar adalah untuk bukber, yaitu sebesar 89,5%.Â