Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Glass Ceiling Effect: Ketika Potensi dan Cita-Cita Perempuan Terbentur oleh Stereotipe dan Diskriminasi

10 April 2021   07:26 Diperbarui: 11 April 2021   14:39 2481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi glass ceiling effect bagi karyawan perempuan | sumber gambar: Doris Liou via slate.com

Namun, di negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat, khususnya di industri-industri teknologi sekelas Silicon Valley, glass escalator tidak hanya terkait masalah gender, tapi juga aspek lain, seperti latar belakang ras, etnis bahkan orientasi seksual. 

Dan yang lebih diuntungkan adalah laki-laki kulit putih heteroseksual dibandingkan laki-laki kulit hitam, keturunan Asia dan laki-laki Hispanic yang merupakan minoritas.

Fenomena Glass Ceiling di Dunia Kerja

Glass ceiling bisa menghambat perempuan untuk meraih posisi-posisi strategis dalam perusahaan. Oleh karena itu, kerap ditemukan bahwa semakin tinggi posisi atau jabatan, jumlah perempuan yang mendudukinya semakin sedikit.

Apabila digambarkan dalam bentuk piramida, maka jumlah perempuan yang menduduki posisi eksekutif makin mengerucut. Contohnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

piramida S&P 500 Companies | tangkapan layar dari video Youtube Gitasav, Beropini Eps.71 tentang Glass Ceiling
piramida S&P 500 Companies | tangkapan layar dari video Youtube Gitasav, Beropini Eps.71 tentang Glass Ceiling

Dari daftar S&P 500 Companies pada gambar di atas, diketahui bahwa hanya ada 29 perempuan atau sekitar 5,8% yang menyandang jabatan CEO.

Bahkan di industri yang cewek banget sekali pun, seperti industri fesyen, hanya 14% brand besar yang dipimpin perempuan.

Hal yang sama juga terjadi pada industri kosmetik atau produk-produk kecantikan, di mana konsumennya mayoritas perempuan dan produk-produk yang dipasarkan adalah produk-produk yang biasa dikonsumsi perempuan.

Sebut saja, perusahaan-perusahaan yang menaungi brand-brand kosmetik ternama dunia, seperti Estee Lauder Companies Inc. dengan persentase perempuan dalam jabatan eksekutif 20%, L'Oreal Group sebesar 28%, dan Coty Inc sebesar 0%.

contoh data jumlah perempuan pada jabatan eksekutif di Estee Lauder Companies Inc | tangkapan layar dari video Youtube Gitasav, Beropini Eps.71 
contoh data jumlah perempuan pada jabatan eksekutif di Estee Lauder Companies Inc | tangkapan layar dari video Youtube Gitasav, Beropini Eps.71 

Di male-dominated industry nasib pekerja perempuan juga sama mirisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun