Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

4 Cara Menanggapi Curhatan Seseorang agar Tidak Terjebak pada Toxic Positivity

23 Januari 2021   12:00 Diperbarui: 23 Januari 2021   15:46 2602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi toxic positivity (Sumber:thepsychologigroup.com)

2. Buang jauh-jauh pemahaman "good vibes only" atau cuma boleh berpikir positif saja 
Emosi negatif itu wajar. Sama wajarnya dengan emosi positif. 

Sayangnya kita terlalu sering didoktrin oleh lingkungan bahwa emosi negatif itu jelek dan salah. Yang baik dan benar adalah pikiran positif. 

Having negative emotion doesn't mean you're a negative person. 

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, terlalu sering memendam emosi negatif justru akan berdampak negatif pada kesehatan mental sehingga dapat memicu stres, depresi bahkan bunuh diri.

Jadi, kenapa kita harus menolak dan mengabaikan emosi negatif tersebut dengan berpura-pura bahagia? 

3. Mendengarkan secara aktif (active listening) untuk dapat memahami masalah mereka 
Orang curhat itu biasanya ada dua tipe. Pertama, orang yang curhat tapi cuma butuh didengarkan keluh kesahnya. Atau tipe kedua, orang yang curhat selain butuh didengar juga sekalian minta pendapat dan saran. 

Nah, daripada kita sok tahu, buru-buru menghakimi dan malah memberi saran yang menyesatkan, lebih baik kita dengarkan dulu cerita mereka sampai tuntas. 

Biarkan mereka menumpahkan semua emosi dan perasaan itu sepuasnya. Kalau mereka ingin misuh-misuh (mengumpat) karena saking kesalnya, atau menangis bahkan, biarkan saja. Berikan mereka ruang dan waktu untuk meluapkannya. 

Jika mereka hanya ingin didengar, dengarkan saja. Tidak usah banyak komentar. 

Jika mereka meminta pendapat dan saran, berilah pendapat dan saran yang logis serta realistis. 

Hal inilah yang sering saya lakukan ketika dicurhati orang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun