Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Zona Remang-Remang Aplikasi Kencan Online, dari Penipuan sampai Pelecehan Seksual

17 Oktober 2020   14:37 Diperbarui: 11 Mei 2022   23:39 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi aplikasi kencan online-insider.com

Awalnya dia berkenalan dengan seorang laki-laki lewat aplikasi kencan online. Kemudian perkenalan mereka berlanjut hingga saling bertukar nomor WhatsApp dan pertemuan tatap muka. 

Kepada teman saya, si laki-laki ini mengaku kalau dia lulusan S1 salah satu universitas negeri terkenal di Yogyakarta dan pernah mengenyam pendidikan S2 di Inggris, ayahnya seorang direktur perusahaan multinasional dan ibunya dokter spesialis kandungan. 

Pokoknya kalau dari bualan ceritanya sih, dia ini laki-laki mapan dan turunan orang kaya lagi terpandang. 

Teman saya itu percaya saja. Tapi, kami, teman-temannya malah merasa was-was dan curiga. Berulang kali kami mengingatkannya untuk jangan mudah percaya. Namun dia malah membela laki-laki itu. Sungguh, dia telah dibutakan oleh cinta. 

Dan ternyata kecurigaan kami terbukti. Laki-laki ini tidak lain hanyalah seorang penipu yang memanfaatkan kepolosan teman saya. 

Dia menghamili teman saya namun tidak mau bertanggung jawab dan menghilang begitu saja. Nomor kontaknya pun sudah tidak bisa dihubungi lagi. Padahal sebelumnya dia pernah berjanji akan menikahi teman saya. 

Hati-Hati Dengan Predator Seksual 

infografis data kasus pelecehan di aplikasi kencan online-tirto.id
infografis data kasus pelecehan di aplikasi kencan online-tirto.id

Survei yang dilakukan oleh Jajak Pendapat Aplikasi (Jakpat) pada 2017 lalu terhadap 512 responden berusia 16-45 tahun menunjukkan sebanyak 12,52% pengguna aplikasi kencan online mengalami pelecehan seksual secara verbal dan visual saat mengakses Tinder. 

Mereka yang dilecehkan rata-rata dirayu, diminta untuk mengirimkan foto tanpa busana, ajakan tidur bersama atau berhubungan seksual dan diteror dengan dikirimi gambar-gambar vulgar disertai kata-kata bernada seksual. 

Pelecehan pun tidak hanya menyasar korban perempuan. Seperti halnya yang diungkapkan dalam penelitian Pew Research Center tahun 2013 di Amerika Serikat terhadap 2.252 pengguna aplikasi kencan online berusia 18 tahun keatas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun