Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mengenal Decoy Effect, Strategi Marketing yang Bikin Pengeluaran Lebih Boros

22 September 2020   09:17 Diperbarui: 16 Februari 2022   22:08 2085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi decoy effect-steemkr.com

Ketika konsumen dihadapkan pada pilihan yang lebih sedikit, misal hanya dua pilihan, keputusan pembelian akan lebih mudah diambil karena lebih sederhana dan tidak terlalu banyak pertimbangan.

Semakin banyak dan kompleks opsi yang ditawarkan, konsumen akan mengalami "choice overload".

Hal ini dapat memicu kecemasan dan menghalangi konsumen dari membuat keputusan yang rasional. 

Untuk mengurangi kecemasan, konsumen akan menyederhanakan proses pengambilan keputusan dengan memilih hanya berdasarkan dua kriteria: harga dan kuantitas. Tanpa mempedulikan aspek lain yang lebih penting, seperti kebutuhan.

Inilah yang membuat decoy effect tampak seperti sesuatu yang rasional, padahal manipulatif. 

Apakah decoy effect itu buruk?

Tidak selalu buruk. Ada pula decoy effect yang bertujuan baik, misalnya untuk mendorong orang lain agar lebih hemat energi, menerapkan pola hidup sehat dan sebagainya. 

Solusi untuk mengatasi decoy effect

Cermat dan teliti sebelum membeli. Sesuaikan dengan kebutuhan. Sayang kan, beli banyak-banyak bayar lebih mahal kalau ternyata tidak terlalu diperlukan? 

Apalagi kalau Anda cuma tinggal sendiri, lalu beli makanan yang tidak bisa disimpan lama dalam jumlah banyak. Yakin bisa menghabiskan sendiri? 

Selain itu, perhatikan juga kualitas produknya. Ini penting sekali, terutama ketika Anda beli barang-barang elektronik atau gawai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun