Lakukan hal yang sama ketika anak mendapatkan angpau di hari raya. Lakukan terus hal ini secara konsisten sampai celengan penuh. Selain mengenalkan kebiasaan menabung pada anak, hal ini juga menanamkan sikap sabar, disiplin dan konsisten dalam menabung.Â
Usia 13-18 tahun (remaja)
Kalau ketika anak masih TK-SD biasa dikasih uang saku per hari, pemberian uang saku untuk anak remaja (SMP-SMA) Â bisa dilakukan secara mingguan atau bahkan bulanan.Â
Kenalkan pada mereka apa itu kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) agar mereka dapat mengelola uang sakunya dengan baik. Ajaklah mereka berdiskusi dan membuat keputusan keuangan secara sederhana.Â
Misalnya, apakah uang yang mereka miliki harus digunakan untuk membeli buku atau menonton film di bioskop dan sebagainya.Â
Selain itu, kenalkan juga pada mereka aplikasi-aplikasi keuangan, seperti m-banking, uang elektronik dan platform-platform keuangan digital lainnya berikut manfaat penggunaannya. Â
Usia 18 tahun keatas (dewasa)
Ketika anak sudah kuliah, biasanya mereka akan merantau ke kota lain sehingga kemampuan mengelola keuangan akan lebih kompleks lagi. Karena tinggal jauh dari orangtuanya, mereka harus mampu mengatur uang bulanan kiriman orangtua.Â
Lebih bagus lagi kalau ada yang kerja paruh waktu, freelance atau magang disela-sela waktu kuliahnya. Selain bisa menambah uang saku, mereka juga bisa belajar sesuatu tentang dunia kerja yang berbeda dengan dunia akademik di kampus. Itung-itung sebagai bekal ketika mereka sudah lulus kuliah nanti.Â
Dengan begini, mereka juga secara tidak langsung akan berlatih untuk lebih menghargai uang.Â
Kemudian, mereka juga bisa belajar untuk lebih mengenal produk-produk keuangan, seperti tabungan, deposito, asuransi dan investasi. Sekaligus dengan mengenal manfaat, risiko, penggunaan dan pengelolaannya secara efektif.