Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

4 Cara Cerdas Berinvestasi Agar Tidak Mudah Tertipu Investasi Abal-abal

31 Juli 2020   07:14 Diperbarui: 31 Juli 2020   07:03 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
introduction to investment-investopedia.com

Selain itu, alangkah lebih baik lagi jika Anda juga mencari tahu profil risiko Anda termasuk yang tinggi, moderat atau rendah. Hal ini akan sangat berguna untuk mengetahui jenis investasi apa yang paling cocok bagi Anda. Untuk investor pemula, reksadana atau obligasi ritel bisa menjadi pilihan yang baik untuk mulai berinvestasi. Bahkan sekarang Anda bisa mulai berinvestasi dengan nominal yang kecil. Hanya Rp 100.000 bahkan ada yang Rp 10.000 sebagai modal awal. Sangat cocok untuk anak-anak muda yang masih new jobbers dengan penghasilan UMR.

3. Periksa portfolio secara berkala

Sekarang sudah banyak aplikasi investasi digital yang memudahkan Anda untuk berinvestasi, seperti IPOT go, Bareksa, Bibit dll. Anda dapat memantau pergerakannya setiap hari melalui smartphone Anda. Di aplikasi tersebut bahkan ada yang menyediakan tutorial berinvestasi. Mulai dari membuat akun,melakukan pembelian dan penjualan, cara pembayaran dll.

4. Jangan terlalu percaya dengan iming-iming return yang terlalu tinggi

Hal yang sering membuat banyak investor pemula tertipu dengan investasi abal-abal adalah tergiur dengan keuntungan tinggi (cenderung tidak wajar) dalam waktu singkat. Padahal return yang terlalu tinggi apalagi jika selisihnya terlalu jauh dengan pasar, suatu saat jika mengalami kerugian, nilainya akan jatuh sekali di bawah pasar.

Seseorang yang sudah ahli dan berpengalaman dalam bidang ini pun tidak ada yang benar-benar mampu memprediksi dengan tepat keuntungan atau kerugian yang akan diperoleh dalam berinvestasi. Prediksi ini bisa berubah-ubah karena beberapa kondisi, seperti inflasi, kondisi ekonomi dan politik di dalam dan luar negeri, suku bunga, ekspor-impor, aliran dana asing dll. Jadi, keuntungan maupun kerugian dari investasi yang dilakukan adalah hal yang normal dan wajar asalkan masih mengikuti kondisi pasar.

Nah, adakah Kompasianer yang punya tips lain selain yang saya sebutkan di atas? Kalau ada, mungkin bisa berbagi di kolom komentar atau mau dibuat artikel sekalian juga boleh-boleh saja. Karena saya masih pemula dalam bidang ini, jadi saya belum bisa mengupasnya secara mendalam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun