Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kita Tidak Butuh Pembenaran

8 Februari 2020   06:40 Diperbarui: 8 Februari 2020   06:46 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by Gerd Altmann from pixabay

Malam masih meninggalkan jejak hitam pada angkasa sebelum pudar oleh cahaya
Ruang-ruang sunyi masih membiarkan pintu-pintunya terbuka sebelum kokok ayam jago terdengar.

Aku tidak tahu apakah kau masih butuh sunyi,
seperti halnya aku ketika dilanda frustrasi, 
atau saat aku sedang merangkai sebait puisi
Karena kupikir sunyi telah menikammu dan meninggalkan belatinya di hatimu selama bertahun-tahun

Mungkin kau masih terlelap dibalik selimut,
sembari menunggu seseorang hadir dalam mimpimu
Padahal dia bisa hadir kapan pun tanpa perlu memberitahu

Jika nanti kau terjaga, ketahuilah bahwa kadang mimpi tak lebih indah dari kenyataan,
walaupun kenyataan juga sering memberimu kelelahan dan kesakitan. 

Dan kita tidak butuh pembenaran atas kepalsuan hanya agar terlihat sempurna

08/02/2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun