Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Memaafkan Lupa

19 Agustus 2019   08:27 Diperbarui: 19 Agustus 2019   08:30 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
woman holding flower-sumber : unsplash.com

Kita hidup dalam alur maju
bukan alur mundur apalagi campuran
Kita akan selalu berhadapan dengan konflik
entah itu dengan sesama
maupun diri sendiri 

Kita memulainya dengan perkenalan yang datar
lalu kita akan menemukan titik klimaks
yang bisa saja menguras emosi dan air mata
dan seketika masuk ke antiklimaks
dimana semuanya bisa saja mereda

Jutaan episode kehidupan telah berlalu dari masa ke masa
Ada episode layaknya kisah romansa yang berbunga-bunga
Ada episode layaknya komedi yang penuh canda dan tawa
Ada episode layaknya film laga yang menegangkan dan berdebar-debar
dan ada pula episode layaknya drama tragedi yang tragis dan mengiris

Episode-episode itu terekam dalam ingatan
Meninggalkan beragam kesan
sekaligus jejak-jejak kenangan
yang tidak semuanya menyenangkan
karenanya, lupa itu dibutuhkan bahkan dimaafkan

19/08/2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun