Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mati Rasa

15 Juli 2019   13:16 Diperbarui: 15 Juli 2019   13:28 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

0 Advanced issues found▲1

Aku tidak begitu ingat pada bilangan usia keberapa tahunkah hati ini mulai mati rasa. Aku juga tidak begitu ingat bagaimana aku bisa abai bahkan lalai pada suatu rasa bernama cinta. Satu hal yang aku ingat saat itu adalah hatiku sekarat.

Jika kau sampai bertanya padaku "mengapa" dan "bagaimana", sungguh, jawaban itu akan bermuara pada satu nama yang membuatku selalu ingin melontarkan sumpah-serapah. 

"Jatuh cinta." Suatu rasa dan keadaan yang selalu jadi kebanggaan tersendiri di masa remaja. Suatu masa dimana aku masih terlalu polos dan naif untuk memahami arti cinta yang sesungguhnya. Rasa yang dulu kubiarkan tumbuh, kini kubiarkan terbunuh. Rasa yang dulu bersemi, kini kuhabisi hingga akhirnya mati dan tak tersisa lagi. 

15/07/2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun