0 Advanced issues found▲1
Aku tidak begitu ingat pada bilangan usia keberapa tahunkah hati ini mulai mati rasa. Aku juga tidak begitu ingat bagaimana aku bisa abai bahkan lalai pada suatu rasa bernama cinta. Satu hal yang aku ingat saat itu adalah hatiku sekarat.
Jika kau sampai bertanya padaku "mengapa" dan "bagaimana", sungguh, jawaban itu akan bermuara pada satu nama yang membuatku selalu ingin melontarkan sumpah-serapah.
"Jatuh cinta." Suatu rasa dan keadaan yang selalu jadi kebanggaan tersendiri di masa remaja. Suatu masa dimana aku masih terlalu polos dan naif untuk memahami arti cinta yang sesungguhnya. Rasa yang dulu kubiarkan tumbuh, kini kubiarkan terbunuh. Rasa yang dulu bersemi, kini kuhabisi hingga akhirnya mati dan tak tersisa lagi.
15/07/2019