Mohon tunggu...
Niken Marth Lumowa
Niken Marth Lumowa Mohon Tunggu... Sekretaris - Pegawai Swasta

Travelling, Business, Aerobic Zumba and Bodycombat, Jogging

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pegang Tanganku, Tak Kubiarkan Kamu Sendiri (part 1)

20 Agustus 2019   15:00 Diperbarui: 21 Agustus 2019   12:10 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Memasuki kawasan alam  hutan pinus Kintamani Bali, serasa memasuki dunia lain yang begitu indah dan damai. Jajaran pohon pinus yang menjulang tinggi dan hamparan daun-daun kering yang berserakan di tanah, serta  undakan-undakan sawah yang menghijau dikejauhan, memberikan  nuansa pemandangan alam  yang  mempunyai daya magis dan eksotik, berbeda dengan hutan pinus lainnya.

Bosan!!!...tak ada kata bosan di dalam hidupku bila menikmati keindahan  kawasan alam hutan pinus Kintamani Bali, ingin rasanya berlama-lama menikmati kesunyian dan keheningan alam yang begitu damai.  Udara yang sejuk dan kesunyian kawasan hutan pinus Kintamani Bali  membawa diriku hanyut dalam suasana yang begitu magis.  Alam bawa sadarku  tengelam  menembus  batas waktu kembali ke masa  silam, saat  aku dan temanku sedang duduk bersamaku menikmati kesunyian dan keheningan alam hutan pinus.

Ken! kata temanku, rasanya aku engan kembali ke Jakarta, aku ingin tinggal di sini saja!!!

Aku: "Yakin!!, mau tinggal di Bali, jangan-jangan kamu sedang terbawa suasana keindahan alam hutan pinus Kintamani Bali, ngak serius kan Retha????

Retha: "Serius Ken!!!" benar-benar serius, aku ingin  tinggal di Bali.

Aku: "oke lah kalau begitu, Retha! ..(ku iyakan sajalah ucapan Retha,  hanya untuk menyenangkan hati temanku, agar tidak merusak suasana yang hening, tenang, dan damai). Sekilas Retha terdiam sambil matanya menatap ke arah Danau Kintamani yang memang saat itu tampak jelas tidak terhalang kabut.

Aku: "Retha??? bagaimana acara besok, kita jadi jalan-jalan ke arah Kuta atau Tanah Lot, mudah-mudahan besok cuacanya cerah jadi kita bisa main-main di pantai, gimana Retha???? ...hai Retha!!.., kok ngelamun sih, sambil aku jentik jariku di depan matanya,.....takut sesuatu terjadi pada Retha, karena ngak biasanya dia begitu....diam dengan pandangan kosong menatap jauh ke depan, agak merinding juga nihhhhh..apalagi di kawasan hutan Pinus yang sunyi hanya ada beberapa wisatawan saja yang terlihat dari kejauhan.

Retha.... suaraku yang lembut, aku panggil dia sekali lagi!! dan sekali lagi!!, tapi Retha masih diam terpaku dengan tatapannya yang memandang jauh ke arah Danau Kintamani.   Gimana kalau  aku kerasin suaraku.... atau "kalau aku  timpuk pakai batu dari belakang,.....gimana ya,.......mati kutu deh aku hadapi orang yang sedang terbius suasana hening alam,......karena sudah ngak tahan....kuambil saja handphone ku, setting volume speaker maksimal, sengaja aku taruh tanganku yang pegang handphone di samping daun telinganya Retha,......tekan deh deretan lagu rock......dan suara speaker lansung memecah sinyal-sinyal keheningan alam...., sambil aku pelan-pelan menjauh sedikit demi sedikit dari Retha.

Kulihat Retha memalingkan wajahnya pelan-pelan  ke arahku , ..... nganggu aja nih, Niken!!!, aku lagi meditasi!!!!.......... dari tadi nganggu aja!!!

Aku: " Ngomong dong Rethaaaaa, .... kalau mau meditasi,.. aq kuatir ...kamu  kena roh jahat atau roh lainnya, yukk ahhh balik  dan cari tempat makan udah lapar nih!!, sambil ku tarik tangannya Retha, ....kok berat yaaaa aku tarik lebih keras lagi...eeehh dia malah lepasin tangannya dari tanganku....jatuh deh aku terduduk di tanah....aduuuuhhhhhhh!!!!.

                                                                                      ...................................lanjut part 2

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun