Mohon tunggu...
Ida Lumangge S
Ida Lumangge S Mohon Tunggu... Buruh - IRT

Pemain!, Karena tak seorangpun dalam hidup ini yang jadi penonton.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lebih Mudah Menjadi Pekerja Kantoran daripada Menjadi Guru

26 November 2018   10:56 Diperbarui: 27 November 2018   07:34 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya sangat mengagumi semangat dan kesabaran para guru dalam mendidik. Khususnya dalam menghadapi tantangan mendidik generasi sekarang yang kritis. Belum lagi peraturan perlindungan anak sekarang ini menambah lengkapnya penderitaan para pendidik. Dahulu sewaktu saya masih duduk di sekolah dasar adalah hal yang biasa kena tabok bahkan kena pukulan penggaris kayu jika lambat dalam memahami pelajaran yang diberikan guru. Kalau melanggar aturan sekolah atau guru beda lagi hukuman yang diterima. Nah, kalau sekarang guru mau marah saja kudu hati - hati. 

Menjadi guru atau pendidik bagiku jauh lebih sulit dibandingkan menjadi seorang pekerja di kantor atau di perusahaan - perusahaan multinasional. 

Di perusahaan multinasional dengan bermodalkan ijazah Diploma atau Sarjana serta penguasaan komputer dan salah satu bahasa asing saja kita sudah bisa duduk dalam posisi penyelia walau minim pengalaman. Apalagi kalau kita sudah pernah magang di perusahaan tersebut semasa kuliah, maka akan lebih mudah lagi buat kita.

Pekerjaan di sebuah perusahaan adalah sebuah rutinitas, dimana jika semakin lama kita melakoni nya maka akan semakin ahlilah kita dalam pekerjaan tersebut. Promosi dan kenaikan gaji mudah saja diraih apabila kita mampu memberikan sedikit saja lebih dari ekspektasi pengusaha. 

Sungguh sangat kontras jika profesinya sebagai tenaga pendidik atau guru. Selain kemampuan mengajar yang mumpuni gelar pendidikannya juga harus khusus. Lulusan Sarjana Pendidikan dan memiliki Akta Mengajar (Akta IV). 

Tantangan lain yang juga harus dihadapi para guru adalah berubah - ubahnya kurikulum, perubahan bahan ajar yang harus dipakai, perubahan peraturan pendidikan, dan kemajuan teknologi yang mau tidak mau memaksa para guru untuk menyesuaikan diri. 

Padahal dalam menghadapi permasalahan murid atau siswa saja sudah sangat kompleks. Menghadapi permasalahan dengan individu jauh lebih sulit daripada menghadapi permasalahan dengan mesin - mesin yang biasa kita pakai di kantor atau perusahaan - perusahaan. Belum lagi para orang tua siswa yang seringkali malah menyalahkan para guru ketika anak - anak mereka gagal dalam pelajaran dan jelek dalam karakter. 

Melihat tantangan dan sulitnya profesi seorang pendidik bukankah seharusnya gaji atau penghasilan seorang guru layak diperhitungkan kembali? . Di kantor atau di perusahaan saja, posisi dengan tantangan yang lebih sulit biasanya digaji lebih tinggi dari posisi lain. 

Selamat Hari Guru Buat Teman - Teman Pengajar. Engkau ibarat pelita yang menerangi kegelapan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun