Mohon tunggu...
Lulu Mujayanah
Lulu Mujayanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Sebelum menjadi kupu kupu yang indah, betapa banyak waktu yang harus dilaluinya dalam kepompong.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Perceraian Orangtua Akan Memberi Dampak kepada Anak

12 November 2022   23:23 Diperbarui: 13 November 2022   00:02 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perceraian orang tua dampak menyisakan luka dalam terhadap anak bahkan luka yang dialami anak mungkin akan terus ada sampai ia dewasa. Dampak yang terjadi pada setiap anak berbeda-beda tergantung dari usia anak pada saat orang tua bercerai kondisi perceraian dan kondisi anak tersebut. 

Walaupun dianggap bisa menyeselesaikan masalah rumah tangga. sebagai orang tua perlu mempertimbangkan dengan baik-baik beberapa dampak perceraian yang mungkin bisa mempengarui perkembangan dan mental anak. kebanyakan orang tua hanya memikirkan ego masing-masing tanpa memikirkan perasaan anak. 

Sebagian anak yang orang tuanya memutuskan perceraian saat ia berusia 5 tahin atau lebih mudah dan anak merasa asing dengan orang tuanya setelah beranjak dewasa dan kehilangan ikatan atau tidak akrab pada umunya yang dimiliki oleh orang tua dan anak. 

sering kali kita menganggap biasa karena anak masih kecil, belum ngerti apa-apa, dan lain sebagainya. Memang mereka tidak mengerti hal seperti itu tetapi mereka mempunyai perasaaan dimana anak merasa aneh dan perubahan dalam kehidupannya. 

Psikoloig menjelaskan bahwa ada bebgai tahap untuk anak agar melewati masa perceraian orangnya tersebut dengan parents yang memahami agar anak tidak terlantar dan terkana psikis saat dalam proses perkembangan dan pertumbuhan anak. 

Dampak Perceraian kemungkinan meinggalkan sejumlah dampak bagi kehidupan anak sebagai berikut: 

1. Perilaku eksternalisasi anak 

Masalah perilaku yang diarahkan pada lingkungan eksternal seperti halnya tidak mematuhi aturan , agresi fisik,  kenakalan pada anak 

2. Risiko gangguan mental 

Korban perceraian orang tua akan memiliki resiokoyang tinggi untuk mengalami gangguan mental sebagian anak korban perceraian mampu melakukan penyesuaian dan akan pulih dengan cara bertahap. Namu tak sedikit mengalami depresi dan ganguan kecemasan saat  anak  beranjak remaja sampai dewasa. 

Baca Juga : Jangan Pernah Menyalahkan Diri Sendiri Jika Ingin Hidup Kita Bahagia

3. Merasa bersalah 

Perasaan bersalah salah satu dampak perceraian orang tua dimana perasaan yang memang bisa terganggu karena anak-abak dapat berpikir bahwa mereka menjadi biang keladi dibalik perceraian orangtuanya tekanan perasaan bersalah dapat mengundang depresi,stres dan masalah kesehatan lainnya. 

4. Mendadak menjaid pendiam 

Keceriaan anak akan berkurang saat orang tunaya tidak bersama. ini disebabkan karena pertanyaan diri sendiri dan bahkan orang lain anak cenderung melamun dan tidak aktif seperti biasanya

5. Tidak percaya diri dan pesimis dalam hal komitmen 

Perceraian menjadi beban mental anak ketika anak, ketika anak-anak lain mempunyai orang tua yang lengkap sedangkan ia tidak. anak merasa tersisih dari lingkungan dan kehilangan konsep sosial  dan menginjak remaja dan dewasa kemungkinan anak akan merasa pesimis terhadap cinta yang tertanam pada benaknya ialah cinta yang berakhir dengan perceraian. 

Untuk apa mencintai? kenangan perpisahan perasaan sedih dan kecewa yang dialami ketika kecil akan membekas sampai ia dewasa. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun