Mohon tunggu...
Luluk Fitrotun
Luluk Fitrotun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa IAIN Jember

Jangan batasi kasempatan hanya satu kali yakinlah bahwa kasempatan datang berkali-kali

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Guru sebagai Orangtua Kedua

7 Maret 2020   21:13 Diperbarui: 7 Maret 2020   21:18 2360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Guru adalah orang tua ke dua bagi kita, beliaulah yang telah mengajarkan kita untuk terdidik dan juga mendidik anak agar bisa berkarakter dengan baik. Beliau juga yang sudah mengajarkan kita berbagai ilmu pengetahuan, dan berbagai ilmu lainnya. Oleh karena itu hormatilah gurumu seperti engkau menghormati kedua orang tuamu.

Karena jasa guru sangat besar untuk kita. Dan guru itu juga harus jadi suri tauladan juga jadi figur bagi murid- muridnnya. Guru itu harus di gugu lan ditiru, oleh karena itu sebagai seorang pendidik itu harus memberikan contoh yang baik kepada murid- muridnnya. Guru juga memiliki tanggung jawab yang besar bagi murid-muridnnya. 

Maka sebagai seorang  yang di didik kita harus patuh dan normat pada guru kita, jangan sampai kita putus untuk selalu men do'akan guru kita. Karena dengan kita meberikan kiriman do' a kepada guru kita yang masih hidup atau yang sudah meninggal itu suatu kehormatan dan sebagai akhlaq kepada guru. Dan dengan mendoakan beliau agar ilmu kita tetap sambung pada guru-guru kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun