Mohon tunggu...
Luluatun Nayyiroh
Luluatun Nayyiroh Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Tidak ada kata terlambat dalam belajar, kecuali jika jantung telah berhenti berdetak

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Awan Rindu

19 Mei 2020   15:47 Diperbarui: 19 Mei 2020   16:14 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awan rindu menghiasi langit-langit hariku

Mengikutiku berjalan diatas bumi kenangan

Mengawasiku dari balik pohon kesendirian

Selayaknya awan hitam yang membawa hujan,

Awan rindu membawa rasa yang tak tertuntaskan

Selayaknya awan cerah pertanda tak akan hujan,

Awan rindu pertanda sebuah pertemuan dinantikan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun