Aron Ralston, seorang penjelajah yang pernah terjebak di Blue John Canyon selama 127 jam dan dia hanya mempunyai sedikit makanan dan air yang harus dia hemat selama mungkin. Tidak ada apapun disana kecuali batu dan debu, hal itu membuat Aron terpaksa menampung urine-nya sendiri untuk diminum saat keadaan darurat.Â
Pada hari kelima, Aron mengalami dehidrasi karena kehabisan air, kemudian dia meminum urine yang sudah dia tampung untuk bertahan hidup sampai dia berhasil keluar dan diselamatkan oleh sekelompok orang yang sedang melakukan penjelajahan.
Kamu mungkin berpikir bahwa meminum urine saat kehabisan air dalam situasi bertahan hidup bisa menyelamatkanmu dari dehidrasi, tapi faktanya itu salah. Meminum urine akan membuatmu dehidrasi lebih cepat, berlawanan dengan keinginanmu.
Urine terdiri dari 95% air dan zat zat sisa metabolisme seperti urea dan natrium klorida. Singkatnya, zat zat yang terkandung dalam urine (terutama urea) adalah limbah, zat zat itu tidak seharusnya ada di tubuh kita, itu sebabnya ginjal menyerapnya dari darah dan membuangnya lewat urine, tapi jika kamu malah meminumnya, ginjalmu akan bekerja lebih keras untuk menyaring lebih banyak zat zat berbahaya yang masuk, dan itu bisa menyebabkan gagal ginjal.Â
Dan yang terpenting adalah urine tidak steril, menurut sebuah penelitian urine mengandung setidaknya 85 spesies bakteri, diantaranya adalah Staphylococcus (penyebab keracunan makanan) dan Actinomyces (umumnya ditemukan pada infeksi gusi).Â
Jadi, fokuslah mencari pertolongan dan hindari meminum urine, kecuali jika kamu ingin gagal ginjal, mual,dan infeksi pada gusi.