Mohon tunggu...
Puput Firgeya Neta
Puput Firgeya Neta Mohon Tunggu... Penulis - Lulana

Aku akan jadi kata, biar siapa saja bisa mengenalku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semenjak Kita Lebur

5 Februari 2021   22:57 Diperbarui: 6 Februari 2021   00:28 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya seutas angin tak sengaja lewat. Rumahmu saat itu kosong. Hanya ada kau duduk di teras.

"Angin biasanya enggan lewat sini." katamu seperti menggumam namun seperti ingin terdengar olehnya.

.

"Kosong sekali di sana." kata angin.

.

"Aku selalu seorang diri, 

di tempat yang di sebut rumah ini."

.

"Bukan, bukan rumahmu,

Matamu."

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun