Mohon tunggu...
Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Membaca untuk menguasai dunia

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Penyesalan Akhirku Tiada Guna

9 November 2022   21:11 Diperbarui: 9 November 2022   21:23 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Beberapa bulan yang lalu, tepatnya di hari Rabu tanggal 10 Agustus 2022 sewaktu Emak ku masih hidup, namun kondisinya sudah lama sakit. Rasa rindu di hati ini tak tertahankan, seakan sudah bertahun-tahun tak berjumpa dengan Emak yang tinggal di kampung. 

Dari siang hingga malamnya, rindu pun tak kunjung hilang. Tekad pun sudah bulat, besok Kamis saya akan pulang ingin menjenguk Emak. Keesokan harinya, niat ingin pulang masih tetap namun waktu itu pekerjaan belum selesai. Kegelisahan pun datang dan waktu berlalu hingga hari pun siang.

Saat itu bahkan hingga kini kondisi jalanan dari tempat tinggal ku menuju kampung halaman, memang sering terjadi macet parah dikarenakan armada pengangkut batu bara melintas di jalan raya. Padahal jarak tempuh hanya sekitar 52 KM atau memakan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan.

Setelah mengerjakan pekerjaan, waktu pun sore dan yang ada di benak ini kalau pulang jam sore sudah dipastikan jalanan macet parah. Padahal kalau pulang kami selalu mengendarai sepeda motor karena belum memiliki mobil, kok malah pikirannya macet. 

Urunglah niatan pulang menjenguk Emak yang sedang sakit tadi, hingga malam pun tiba. Dalam menahan rasa rindu, kegelisahan pun datang entah kenapa. Sekitar pukul 03.00 WIB dini hari mata juga tak bisa dipejamkan, gelisah dan rindu kepada Emak menjadi satu. 

Baru saja mata terpejam, sekitar pukul 05.10 WIB subuh telpon WhatsApp masuk tapi karena baru tidur jadi tak terjawab. Ketika bangun dan melihat pesan WhatsApp dari Adek, mengabarkan agar Aku segera pulang karena Emak sudah tiada.

Tak menentu rasa di hati ini, sedih, marah kepada diri sendiri dan penyesalan yang tiada guna semua bercampur aduk. Dalam keadaan yang tak lagi menentu, Aku bergegas mandi dan sholat subuh kemudian langsung mengeluarkan sepeda motor dan berangkat pulang ke kampung dalam keadaan hidup terasa hampa.

Jadi bagi kita yang masih memiliki orang tua, sering-seringlah menjenguk mereka. Penyesalan akhir tiada guna ketika kita menunda-nunda dan tak mau menengok mereka. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun