Mohon tunggu...
Lukman Hakim Dalimunthe
Lukman Hakim Dalimunthe Mohon Tunggu... Penulis - Founder Perpus Rakyat

Menulis untuk Hidup

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

3 Tokoh HMI yang Diusulkan Menjadi Presiden Ketika Gus Dur Dilengserkan

19 Februari 2020   11:51 Diperbarui: 19 Februari 2020   12:09 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DPR RI yang diketuai oleh Akbar Tanjung akan membentuk panitia khusus membahas masalah Gus Dur berupa korupsi dana Bulog dan bantuan dari Sultan Brunei. 

Sebelum itu, para elit politik melakukan rapat tertutup. Dokumen ini disebut sebagai Dokumen Perencanaan. 

Ini ditulis oleh Priyo yang mengaku diminta menuliskan hasil pertemuan berdasarkan dari catatan Arifin Panigoro. 

Rapat ini dihadiri oleh Fuad Bawazier, Ginanjar Kartasasmita, Arifin Panigoro, Kapolri kala itu, Kapolda Metro Jaya kala itu, Asisten Intel Kapolri Pol Guntur, dan Ketua Pengurus Besar HMI M. Fakhruddin.

Baca juga: Akbar Tanjung, Aktor Kudeta Gus Dur

Ada beberapa alumni HMI yang diundang tetapi tidak datang ketika rapat yaitu, Dawam Rahardjo. 

Rencana-rencana mereka hampir final. Mulai dari penggiringan opini, melemahkan rupiah, dan mengkonsolidasikan seluruh kekuatan. 

Atas hal itu, mereka tidak boleh salah memilih figur untuk menjadi Presiden Republik Indonesia.

Ada 4 nama yang muncul sebagai kandidat presiden ketika Gus Dur dilengserkan. 3 dari partai politik dan 1 cendikiawan muslim. 

Keempat nama itu iyalah Akbar Tanjung selaku Ketua DPR RI, Amien Rais selaku Ketua MPR RI, Megawati Soekarnoputri selaku Wakil Presiden, dan Nurcholish Madjid (Cak Nur) selaku cendikiawan muslim. 

Selain Megawati, ketiganya merupakan alumni HMI yang sangat berpengaruh. Cak Nur Ketum PB HMI dua periode, Akbar Tanjung Ketum PB HMI setelah Cak Nur, dan Amien Rais Ketua Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam (LDMI HMI) di Yogyakarta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun