Baik, mari kita masuk ke pembahasan. Setelah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, yang notabene merupakan representasi dari keseluruhan Indonesia, Anies telah membuat beberapa kehebohan yang sangat menyita waktu untuk membahasnya.Â
Anies ini berbeda sekali dengan pejabat (alumni HMI) lainnya. Cuman dia yang saya lihat paling kontroversi sejagat raya ini.Â
Masih ada sih, Akbar Tandjung dkk sebagai aktor dalam kudeta Gus Dur lalu. Tetapi, itu tidak ramai diperbincangkan media mainstream kita. Hanya dibicarakan oleh pengagum Gus Dur saja.Â
Tokoh-tokoh intelektual HMI banyak yang kontroversi. Sebut saja Cak Nur, Ahmad Wahib, Djohan Effendi, Dawam Rahardjo, Azyumardi Azra, dan sebagainya. Kontroversi mereka pada ranah intelektual. Akibat  kesalahpahaman makanya kontroversi.
Baca juga: Akbar Tanjung, Aktor Kudeta Gus Dur
Berbeda dengan Anies Baswedan, kebijakan-kebijakan yang "nyeleneh" lah yang membuatnya menjadi bulan-bulanan masyarakat. Kalau "pendukung" Anies, ya, wajib membela panutannya, dong, wkwk.Â
Dalam catatan saya selama Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta, setidaknya poin-poin berikut dapat dijadikan acuan kontroversinya. Berikut daftarnya:Â
1. Kali Sentong
Sebelum Asian Games 2018 lalu dimulai, ada satu kali yang dekat dengan tempat Wisma Atlet yang dihuni oleh para atlet internasional. Kali ini terkenal dengan bau tidak sedap dan air warna hitam.
Anies pun membuat kebijakan penggunaan jaring hitam dan penyemprotan parfum untuk menutupinya.Â
Kebijakan itu memakan dana ratusan juta. Dan masyarakat juga mempertanyakan kenapa tidak membersihkan dan menyelesaikan masalah dasar yang ada.Â