Mohon tunggu...
lukmanbbs
lukmanbbs Mohon Tunggu... Guru - lukmanbrebes

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meneladani Kyai Penulis sebelum Makan

22 Oktober 2022   17:03 Diperbarui: 22 Oktober 2022   17:19 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 Mentauladani Kyai Penulis Sebelum Makan

Hari santri tahun ini (22/10/2022) penulis mengingat tradisi yang dilakukan oleh kyai penulis, saat  menjadi santri Almarhun K.H. Abdul Salam Hadi di Buntet Pesantren Cirebon.

Hari santri dijadikan oleh penulis untuk berusaha mengingat kembali jasa para guru penulis dan perilaku ketauladanan Pak Kyai yang dilakukan beliau. Selama penulis belajar ilmu agama islam. Salah satu yang dapat disampaikan disini adalah pendidikan sebelum makan.

Ada yang harus di meja makan Pak Kyai disetiap harinya dan selalu beliau memulai makan sebelum makan nasi,   yaitu "Garam Dapur"

Pak kyai, menurut penulis memiliki tradisi sebelum makan yaitu menaburkan garam ke nasi atau sayur. Atau juga kadang mengambil garam sedikit dimasukan ke mulut, sebelum memulai makan nasi. Yang kadang perilaku tersebut, penulis mengikuti apa yang dilakukannya.

Saat awal Pak Kyai makan garam, penulis hanya mengikutinya, kemudian berlanjut menanyakan kenapa harus memakan garam, dengan menanyakan pada teman santri senior dan keluar Pak Kyai.

Ada beberapa jawaban, yang penulis dapatkan, kenapa harus nyicipi garam sebelum makan.

Pertama, garam dapat menetralisir racun, atau garam bisa menjadi obat anti racun. Sehingga kalau ada niat yang kurang baik dalam nasi maupun lauk pauk tidak keracunan.

Kedua, garam menjadi  penambah rasa bagi makanan, dengan tambahan garam makanan akan semakin enak dan sedap dimakan.

Ketiga, sunnah Nabi, Jika kamu makan, mulailah dengan mencicipi garam dan akhiri dengan makan garam. Karena dalam garam terdapat obat bagi 70 penyakit, yang pertama lepra, gila, dan kusta..." Hadis ini disebutkan oleh al-Harits bin Abi Usamah dalam al-Musnad, dari Abdurahim bin Waqid, dari Hammad bin Amr, dari As-Suri bin Khalid bin Syadad

Hari santri tidak hanya mengingat jasa di para  kyai bagi penulis, namun menjadi penyemangat diri dan mentauladaninya.

Teruntuk para Kyai yang telah berjuang merebut kemerdekaan bangsa Indonesia, berjihad mengusir penjajah dan mempersatuan bangsa ini. Al-fatihah.

Lukmanrandusanga (22/10/2022)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun