Mohon tunggu...
Lukman Hadi Wibowo
Lukman Hadi Wibowo Mohon Tunggu... Lainnya - seorang problem solver

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Semantik Sumpah Pemuda dalam Membangun Negeri

9 November 2021   06:30 Diperbarui: 9 November 2021   06:32 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komitmen pemuda tahun 1928 dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dituangkan dalam secarik asa yang penuh makna bernama “Sumpah Pemuda”. Sumpah pemuda merupakan ikrar suci yang digaungkan untuk membangun tekad dan semangat pemuda Indonesia dalam membangun negeri mulai dulu, kini, hingga nanti.

Eksistensi sumpah pemuda yang tidak lekang oleh zaman selalu membara dalam setiap generasi bangsa Indonesia. namun, derasnya arus globalisasi dan teknologi saat ini menjadikan makna sumpah pemuda sering disalah artikan hanya sebatas formalitas tanpa diresapi esensinya dalam kehidupan.

Sumpah pemuda yang diwujudkan dalam bentuk teks, tidak lepas dari kacamata semantik yang menjadi petanda komitmen pemuda dalam memperjuangkan bangsa Indonesia. Kajian semantik yang bersandar dari segitiga semantik Ogden dan Richards, (1923) memberi warna berbeda dalam memaknai peristiwa sumpah pemuda. wujud segitiga semantik Ogden dan Richards dalam memaknai peristiwa sumpah pemuda berupa, symbol (lambang), concept (konsep), dan referent (acuan), berikut penjelasannya:

1. Symbol (Lambang).

Sumpah pemuda sebagai symbol merupakan ujaran yang lahir dari lisan pemuda sebagai respon atas penjajahan bangsa Indonesia, ujaran ini belum memiliki bentuk/makna secara utuh sehingga hanya sebatas lambang bunyi yang keluar dari mulut. secara historis, bentuk symbol pada sumpah pemuda terimplementasi dalam wadah yang bernama Tri Koro Darmo/Jong Java, wadah ini menghimpun para pemuda Indonesia untuk bertukar pikiran memperjuangkan kemerdekaan dari penjajah. Namun, dengan lahirnya Jong Java terbentuklah organisasi pemuda yang memiliki ego pribadi dan bersifat kesukuan seperti, Jong Celebes, Jong Ambon, Jong Minahasa, Jong Batak, dll. Sehingga diperlukan forum untuk menyatukan gagasan dan tekad secara masif.

2. Concept (Konsep).

Penyatuan gagasan dan tekad dilakukan melalui agenda akbar yang bernama kongres pemuda. Kongres pemuda merupakan perwujudan Concept (Konsep) karena tujuannya untuk menginterpretasikan maksud dari sumpah pemuda yang masih dalam tataran ide yang diolah dalam pikiran. untuk memaksimalkan kegiatan ini, dibuatlah kongres pemuda pertama dan kedua.

Kongres pemuda pertama dilakukan tanggal 30 April hingga 2 Mei 1926, kongres ini melahirkan gagasan penggunaan Bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan yang disampaikan oleh Muhammad Yamin, namun hal tersebut belum mampu menyatukan seluruh pemuda, karena mereka masih berpegang teguh dengan kesukuan dan ke daerahan maasing-masing. Oleh karena itu, diadakanlah kongres pemuda kedua yang dilakukan tanggal 27 hingga 28 Oktober yang menghasilkan rumusan sumpah pemuda secara tertulis.

3. Referent (acuan)

Rumasan sumpah pemuda dalam bentuk tulisan menjadi referent (acuan) karena sebagai perwujudan konsep dalam kongres pemuda yang telah disepakati bersama, berikut isi teks sumpah pemuda:

"Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun