Mohon tunggu...
Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis salah satu usaha untuk mengikat ilmu. Aktifitas saya sebagai jurnalis warga menjadikan selalu untuk menulis berita. Begitu juga sebagai kontributor TVMU untuk wilayah Brebes, mesti menulis Naskah narasi berita. Jadi Menulislah...menulis...dan menulis...Salam Literasi

Kontributor TVMu untuk Kabupaten Brebes

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mewabah Pemahaman Neo Jabbariyah Sikapi Virus Corona

18 Maret 2020   12:26 Diperbarui: 18 Maret 2020   13:12 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : cnn indonesia

"Ada apa ini ? Kegiatan Sholat Jumat koq mau ditiadakan dan diganti Shalat Dzuhur di rumah masing-masing", komentar salah seorang Netizen saat membaca info terkait himbauan dari MUI Pusat. 

Beredar lagi di media Whatsapp terutama di Group agar tidak usah takutlah dengan Virus Corona, munafik sekali orang yang menghimbau agar menjauhkan diri dari Masjid.

Kalau kita telusuri dan fahami terkait fatwa MUI yang telah disahkan yakni fatwa nomor 14 Tahun 2020 tentang penyelenggaraan ibadah dalam situasi terjadinya wabah Covid-19. 

Tidak ada upaya menjauhkan umat dari Masjid, justru ingin menjaga keamanan dan kesehatan jamaah, seperti menyemprotkan disinfektan ke ruangan Masjid, menggulung karpet masjid lalu membersihkan lantainya, menghimbau kepada setiap masjid untuk menyediakan cuci tangan sabun atau hand sanitizer. Kemudian bagi yang sakit dianjurkan untuk ibadah di rumah.

Justru kalau ditakar dengan nalar, tidak ada maksud sedikitpun dari fatwa MUI tersebut yang ingin menjauhkan umat dari Masjid. Tapi kenapa, di China tidak diberlakukan demikian, justru banyak orang Wuhan China berlindung ke Masjid. Kata siapa ? Apakah yang berargumen seperti itu tahu kondisi China yang sebenarnya ? 

Penulis yakin mereka hanya mengambil sumber video yang beredar di media sosial yang justru ternyata hoax. Seperti ada video kunjungan waga Wuhan China ke Masjid, ternyata itu video lama yang diunggah kembali, jutaan warga China yang berkumpul di Masjid lalu mengucap syahadat itupun video lama dari sumber lain yang seolah itu video warga China di Wuhan dan masih banyak lainnya.

Satu postingan pun beramai-ramai disebarkan, seolah membela Masjid, padahal yang membagikan belum tentu sebelumnya rajin Sholat berjamaah di Masjid. Sebagai contoh, postingan dibawah ini yang beredar di Grup Whatsapp.

Sepertinya ada yang keliru...??? 
Di negeri asalnya covid-19-cina, para kafirin komunis beramai-ramai mendatangi Masjid dan Belajar Berwudhu hingga mengikuti Sholat Berjamaah...
Namun di negeri Mayoritas Muslim justru sebaliknya...??? Mereka  beramai-ramai Mengaungkan phobia dengan Masjid. Seakan-akan Masjid sebagai Sumber Penularan Covid-19...???

Lalu apakah mall.. lift sarana umum.. gereja..vihara..temple..
klenteng "lebih aman" daripada Masjid...???
(Kok pengurus gereja,vihara & pura/klenteng itu Tak Pernah Ada Himbauan untuk Larang warganya untuk beribadah disana). Padahal disana mereka tidak pernah berwudhu...???

Ada apa ini dan pikiran siapa yang mengajak demikian ???

Hingga Umat Islam lupa bahwa Masjid adalah Tempat yang Paling Aman untuk Berlindung dari Segala Bencana...???
Mengapa Umat Islam tidak Menggaungkan Himbauan "Selalu" menjaga Wudhu & Sholat Berjama'ah...???

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun