Mohon tunggu...
Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis salah satu usaha untuk mengikat ilmu. Aktifitas saya sebagai jurnalis warga menjadikan selalu untuk menulis berita. Begitu juga sebagai kontributor TVMU untuk wilayah Brebes, mesti menulis Naskah narasi berita. Jadi Menulislah...menulis...dan menulis...Salam Literasi

Kontributor TVMu untuk Kabupaten Brebes

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Aplikasi Wechat dan Michat, Media Transaksi Esek-esek

29 Februari 2020   06:28 Diperbarui: 29 Februari 2020   06:41 6007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Perkembangan teknologi dan kemudahan akses mendapatkan kontak seseorang untuk berkenalan dengan orang baru, semakin kesini semakin mudah. Apalagi semakin banyaknya aplikasi di playstore yang berbalut mencari teman atau mendapatkan jodoh. 

Kalau untuk hal positif tentu bagus, kata wong Brebes, "Nggo nambah paseduluran". Namun, kalau kemudahan akses itu dimanfaatkan untuk hal negatif apalagi sebagai media maksiat, maka tentu ini harus menjadi perhatian para pemangku kebijakan yang mampu mengatasinya.

Salah satu aplikasi michat dan wechat, seringkali menjadi media untuk transaksi esek-esek, berawal dari membuka video call, lalu bisa berlanjut ke COD atau pertemuan kopdar. Dan ternyata, aplikasi tersebut bukan hanya dimanfaatkan oleh perempuan untuk menarik lelaki, namun juga dimanfaatkan oleh waria untuk menarik lelaki, atau LSL (Lelaki Suka Lelaki) dan beberapa penyimpangan pasangan lainnya.

Aplikasi tersebut tidak jarang dijadikan ajang untuk memasarkan perempuan PSK dikatalog atau etalase aplikasi tersebut. Seperti dilansir media tribunnews, dengan menggunakan aplikasi wechat, para gigolo dan PSK memasang jajanannya diwechat sebagai wadah prostitusi online. 

Selain itu michat juga bisa menjadi SMS alias Sarana Menuju Selingkuh, dengan membuka peluang perselingkuhan yang berawal dari pertemanan. Ternyata selain michat dan wechat, ada juga yang serupa menjadi sarana transaksi prostitusi online, ada lagi BEE TALK. 

Sebetulnya, apapun medianya tergantung orangnya, namun seringkali kemaksiatan terjadi bukan hanya ada niat, tapi karena ada kesempatan dan peluang. Ketika sudah terjadi komunikasi, dilanjutkan dengan VC atau Video Call, bisa saja kalau tak kuat iman akan berlanjut ke peraduan ranjang hotel. 

Ini sudah banyak terjadi di pemberitaan media, terjadinya praktek prostitusi online berawal dari aplikasi pendukung yang kurang pengawasan dari admin aplikasi tersebut untuk memblokir akun yang diduga menjadi media prostitusi.

Tidak sedikit akun di michat yang promosi terang-terangan, misalkan dia nulis OPEN BO, itu sudah jelas PSK, tapi apakah admin aplikasi tersebut menutup mata ? Tentu dia tahu apa itu OPEN BO. BO adalah kependekan dari Booking Out, jadi open BO sudah siap dibawa keluar, ke hotel, apartemen atau yang lain yang endingnya pasti seks.

Perkembangan media ternyata tidak mesti berefek positif, kita mesti memilah milih mana yang baik dan buruk. Kemudahan akses untuk gampang melakukan pertemuan dengan lawan jenis juga sangat berbahaya, apalagi sampai terjadi tindak kekerasan bahkan pembunuhan. Ini tentu harus menjadi perhatian semua pihak, baik dari pemangku kebijakan, dalam hal ini, KOMINFO Pusat, harus siap dan tegas memblokir aplikasi-aplikasi yang merugikan dan menjerumuskan seseorang ke jurang kemaksiatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun