Mohon tunggu...
Lukman Yunus
Lukman Yunus Mohon Tunggu... Guru - Tinggal di pedesaan

Minat Kajian: Isu lingkungan, politik, agama dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Terungkap Salah Satu Perilaku Presiden Jokowi Dinilai Berbahaya

15 Juli 2020   09:29 Diperbarui: 15 Juli 2020   11:03 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo menurunkan masker ke dagu saat sedang berbicara (Sumber: detikFinance)

Pandemi Covid-19 adalah jenis virus berbahaya hingga menjadi penyebab kematian. Sejauh ini organisasi kesehatan dunia (WHO) sudah mengeluarkan berbagai norma atau aturan yang mengatur perilaku masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Aturan tersebut diberi istilah protokol kesehatan, yang mana masyarakat harus menaati demi keselamatan diri maupun orang lain.

Budaya baru dalam perilaku masyarakat tentunya melalui fase adaptasi. Masyarakat harus mendapatkan sosialisasi dari pemerintah dan lembaga kesehatan tentang penerapan budaya protokol kesehatan. Seperti jaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan masker. Dan hal ini sudah dilakukan baik melalui media maupun sosialisasi langsung ke masyarakat. 

Namun apakah protokol kesehatan tersebut sudah efektif berjalan? Ini menjadi problem dalam masyarakat. Terkadang kita menemukan ciri masyarakat yang disiplin dan tidak disiplin dalam aturan protokol kesehatan. Jika kita berjalan ke luar rumah masih kita dapati orang tidak menggunakan masker. Sebagai contoh di lingkungan sekitar kami, di pusat perbelanjaan kerumunan tidak terhindarkan dan fatalnya sebagian masyarakat tidak menggunakan masker. Contoh kasus ini tentu juga terjadi di beberapa tempat lainnya di Indonesia, perilaku tidak disiplin masyarakat mengikuti protokol kesehatan.

Ketika berdialog dengan beberapa orang kenapa tidak menaati protokol kesehatan, mereka menjawab bahwa sekarang semuanya sudah normal kembali. Ditambah lagi posko-posko kesehatan yang berdiri di beberapa tempat sudah tidak ada lagi, ini menandakan bahwa sudah tidak ada bahaya yang mengancam. Pemahaman keliru tersebut harus diluruskan. New normal adalah tatanan nilai baru dalam masyarakat yang mutlak harus diwujudkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Nilai baru tersebut termaktub dalam aturan protokol kesehatan. Jika ada yang melanggar maka akan berpotensi menular virus. Perilaku tidak disiplin ini menjadi salah satu indikator peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 di beberapa tempat.

Yang harus digarisbawahi adalah siapapun bisa menjadi sasaran virus ini manakala abai terhadap protokol kesehatan. Dalam hal penggunaan masker pun mendapat sorotan dari beberapa pihak khususnya pihak terkait yang berkapasitas menangani pandemi Covid-19. Contohnya adalah menurunkan masker ke dagu atau leher pada saat makan atau berbicara. 

Perilaku tersebut nampaknya juga terjadi di lingkungan pemerintahan kita. Presiden Joko Widodo dalam suatu kegiatan tampak menurunkan masker ke dagu seperti yang terlihat pada gambar di atas. Kejadian tersebut pada saat Joko Widodo berbicara dengan lawan bicaranya Prabowo Subianto (Menteri Pertahanan).

Tidak hanya itu, jauh sebelumnya Wasekjen MUI sudah mengingatkan Presiden, Tengku Zulkarnain dalam tweet-nya turut mengomentari perilaku Presiden menggunakan masker. 

"Pak  bolehkah mulai besok semua kami rakyat Indonesia pakai masker di dagu seperti yg bapak contohkan ini?Dan, tolong pak Kapolri dan seluruh jajaran diberitahukan berikut Satpol PP bahwa pakai masker di dagu itu STANDAR PRESIDEN, tdk boleh ditegur apalagi dilarang..."

Foto tangkapan layar | dokpri
Foto tangkapan layar | dokpri
Sementara kalau mengutip pernyataan Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 menyatakan bahwa itu perilaku yang salah dan berpotensi menularkan virus ke badan. Seperti yang diberitakan oleh Republika (13/7).

Ia mengajak masyarakat untuk tidak menyangkutkan masker pada dagu pada saat akan berbicara karena droplet atau kuman penyakit yang ada di luar yang mungkin menempel pada dagu akan berpindah ke bagian dalam masker. Oleh karena itu, pada saat akan makan atau berbicara, sebaiknya masker dilepaskan terlebih dahulu, bukan diturunkan ke dagu, kemudian digunakan kembali setelah selesai makan atau berbicara.

Merujuk pada pernyataan Juru Bicara Pemerintah di atas, perilaku tersebut disadari atau tidak ditemukan juga di lingkungan sekitar kita. Persis pada saat kegiatan makan atau berbicara dengan orang lain menurunkan masker ke dagu atau leher. Ini memerlukan peran kita semua menyadarkan masyarakat di lingkungan sekitar tata cara atau adab penggunaan masker. Mengingat perilaku tersebut juga mengancam keselamatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun