Mohon tunggu...
Lukman Yunus
Lukman Yunus Mohon Tunggu... Guru - Tinggal di pedesaan

Minat Kajian: Isu lingkungan, politik, agama dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rasisme di AS: Barack Obama Kritik Donald Trump

4 Juni 2020   16:04 Diperbarui: 7 Juni 2020   20:43 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasisme Berjubah Aparat Penegak Hukum

Sebagai pengantar tulisan ini, mengutip definisi rasisme menurut wikipedia yakni suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya. 

Memperhatikan definisi di atas, rasisme bernuansa diskriminatif dan marginalisasi. Rasisme sendiri pada tataran perwujudannya dinilai berbahaya baik kekerasan secara fisik maupun perkataan. Sehingga tidak salah jika rasisme disebut sebagai kejahatan kemanusiaan.

Contoh di Amerika beberapa waktu lalu menunjukkan rasisme masih eksis. Kekerasan fisik dilakukan oleh oknum polisi terhadap salah seorang warga sipil di Amerika membuat citra buruk bagi lembaga aparat penegak hukum dan bisa jadi citra buruk bagi kepemimpinan Donald Trump.

Rasisme yang dilakukan oknum polisi sangat paradoks. Paradigma polisi sebagai pemberi rasa aman dalam masyarakat justru berlawanan. Ini merupakan problem serius, tidak ada perlakuan khusus untuk kejahatan berjubah kepolisian. Semuanya harus mendapat perlakuan hukum yang sama. Hal ini mesti dilakukan jika negara memiliki komitmen tinggi dalam menuntaskan kasus rasisme.

Beberapa papan yang berisi tulisan dibawa oleh pengunjuk rasa sebagai media protes. Berikut mengutip tulisan yang dimuat di tirto.id pada 3 Mei oleh Zakki Amali.

"Di Berlin, Jerman, ratusan demonstran berkumpul membawa papan atau kertas bertuliskan: “Diam adalah kekerasan"; “Tahan akuntabilitas polisi"; dan “Siapa yang kamu panggil saat polisi membunuh?" Sementara di pusat kota London, Inggris, para pendemo meneriakkan: “No Justice!" atau “tidak ada kedamaian!"

Elektabilitas Trump dan Hegemoni Politik Obama

Eskalasi protes terus bertambah baik di sosial media maupun dalam wujud unjuk rasa. Kasus rasisme di Amerika tersebut mendapat sorotan dari belahan dunia manapun. Lantas, bagaimana citra Donald Trump dalam kasus ini?

Dalam sebuah judul berita CNN Indonesia pada 1 Mei, "China Sebut Kerusuhan di AS Gambarkan Masalah Akut Rasisme". Dalam situasi seperti itu, seorang Presiden tentu memiliki kewajiban untuk menghadirkan keadilan dan memastikan tidak akan lagi terjadi rasisme kedepannya.

Banyak kalangan berkomentar terkait rasisme tersebut, salah satunya mantan Presiden Amerika Yaitu Barack Obama. Seperti yang dilansir oleh media Kompas.com pada  4 Juni.

"Semacam perubahan epik di negara kita yang sama dalamnya dengan apa pun yang selama ini saya temui dalam hidup saya," ungkap Obama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun