Mohon tunggu...
Lukita perwita sari
Lukita perwita sari Mohon Tunggu... Auditor - MAHASISWI PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAl UNIVERSITAS POTENSI UTAMA

bio harus diisi tapi gatau

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kebijakan Amerika Serikat terkait Perang Dagang antara Amerika-China

23 Januari 2020   09:11 Diperbarui: 23 Januari 2020   09:23 3588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: US. International Trade Commission (USITC) Data Web

Berikut tabel defisit perdagangan Amerika Serikat terhadap China tahun 2000-2017 dalam US$ Miliar yang tersaji pada grafik dibawah ini.

Defisit Perdagangan Amerika Serikat terhadap China Tahun 2000-2017 (US$ Miliar)

Sumber: US. International Trade Commission (USITC) Data Web.
Sumber: US. International Trade Commission (USITC) Data Web.
Amerika Serikat sendiri sudah berupaya mengurangi defisit perdagangannya dengan China yang naik menjadi US$ 375,2 miliar pada tahun 2017 dari US$ 347 miliar pada tahun 2016.

Sebelumnya pada pemerintahan Presiden Barack Obama, defisit perdagangan Amerika Serikat terhadap China pada tahun 2013 sebesar US$ 319 miliar; pada tahun 2014 naik menjadi US$ 345 miliar; pada tahun 2015 semakin naik menjadi US$ 367 miliar; dan pada tahun 2016 defisit perdagangan bisa ditekan menjadi US$ 347 miliar; namun di tahun pertama Presiden Donald Trump, defisit perdagangan tersebut kembali naik menjadi US$ 375 miliar (Marrison, 2018).

Oleh karena itu bisa dikatakan bahwa China sudah cukup lama merugikan Amerika Serikat, sehingga pada tahun 2017 ketika defisit China mencapai yang terbesar selama 17 tahun terakhir maka sebagai bukti janji kampanyenya, Presiden Donald Trump menaikkan tariff bea masuk terhadap produk Chinayang memicu perang dagang.

  • Pencurian Hak Kekayaan Intelektual oleh Tiongkok

Pada tanggal 8 Maret 2018 Commission on the Theft of American Intellectual Property (komisi Pencurian Hak Kekayaan Intelektual Amerika Serikat) telah mengusulkan kepada Presiden Trump untuk melakukan tindakan tegas atas pencurian hak kekayaan intelektual serta pemaksaan pengalihan teknologi milik Amerika Serikat yang terjadi di China. 

Adanya laporan ini setelah data lembaga tersebut mencatat 87% Amerika Serikat telah kehilangan hak kekayaan intelektual terkait terjadi di China setiap tahunnya. 

Karena adanya pencurian hak kekayaan intelektual yang dilakukan oleh China ini telah menyebabkan kerugian bagi Amerika Serikat sebanyak US$ 600 Miliar setiap tahunnya. 

Laporan ini menyebutkan China adalah gembong dari isu tersebut. Dari barang-barang bermerk palsu yang dijual di Amerika Serikat dan disita pemerintah, 87% barang itu berasal dari Tiongkok (Epoch Time Id, 2019).

Tuduhan atas adanya pencurian Hak Kekayaan Intelektual yang dilakukan oleh China ini adalah berawal dari kekhawatiran perusahaan-perusahaan Amerika Serikat mengenai praktik dagang yang tidak adil yang dilakukan oleh China untuk semata-mata mensukseskan rangkaian goals dalam kebijakan Made in China 2025. 

Hingga pada agustus 2017 utusan dari USTR yakni Robert Lightthizer melakukan penyelidikan atas dugaan pencurian kekayaan intelektual yang meliputi paten-paten perangkat lunak, aplikasi telepon seluler, dan teknologi lainnya.  Diperkirakan kerugian Amerika Serikat mencapai US$ 50 Miliar (Clark, Shelly, 2019).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun