Mohon tunggu...
Lukita Rahmawati
Lukita Rahmawati Mohon Tunggu... Lainnya - [Mahasiswa ] Anime, menggambar, musik, HI3

suka anime dan mengambarnya. Kuliah di Fakultas FKIP jurusan Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Multibudaya di Indonesia

20 September 2020   11:29 Diperbarui: 20 September 2020   11:36 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Telah kita ketahui bahwa Indonesia ini penduduknya berbeda-beda entah dalam bangsa, agama, ataupun suku, oleh karena itu toleransi akan sesama sangat harus dijunjung tinggi contohnya dengan teman yang berbeda bangsa dan budaya. Saat saya berkomunikasi dengan sesama teman saya biasa saja dan tidak membedakan antara satu dengan yang lainya asalkan sifatnya baik tidak peduli jika dia berbeda suku ataupun agama. 

Karena kita tidak bisa menilai dan memilih teman hanya karena dia berbeda agama maupun suku, manusia adalah mahluk social yang memerlukan satu sama lain untuk saling membantu. Jika berteman hanya dengan yang ia pilih yaitu sesama suku atau agama saja pasti kedepannya akan berat karena pengetahuan dan komunikasinya hanya sebatas orang yang sama dengannya.

Di lain sisi, selama masa Sma saya selalu dibantu oleh sahabat saya entah itu dalam masa sekolah ataupun masalah pribadi, Sahabatku termasuk anak yang pintar dan saya tidak tau berapa banyak saya meminta bantuan padanya dan bergantung dengannya. Banyak yang sering bilang bahwa kami itu mirip layaknya seperti kakak-adik namun mirip bukan dari wajah tapi dari sikap dan perilaku kami yang sama padahal kami berbeda suku. 

Karena saya adalah anak tunggal, sering kali saya memimpikan mempunyai seorang kakak dan sahabatku entah kenapa sangat cocok dalam posisi itu. Dia selalu membantu ku dan selalu cerewet dan khawatir denganku layaknya sebuah 'kakak' walaupun dialah yang seharusnya dalam posisi adik karena saya lebih tua setahun darinya, tapi saya tetap senang dialah yang mengambil posisi 'kakak' dalam pertemanan kami. 

Kesan menarik darinya adalah beda dari yang lain, dia selalu mencari cara yang berbeda dari yang orang lakukan . Tidap peduli jika orang lain menjelekan ataupun menghinanya, dia tetap pada pendiriannya dan juga obsesinya dengan karakter yang disukainya sangat lucu saat dilihat.

Selain itu entah dalam masyarakat ataupun sekolah pasti perbedaan akan selalu terlihat. Dalam hal ini yaitu perbedan agama, suku ataupun Bahasa namun bukan berarti pembedaan terjadi, sudah lama sejak Indonesia membudidayakan kehidupan multibudaya yang berarti walupun berbeda satu sama lain akan selalu menghormati dan tidak membeda-bedakan, sikap itu juga diterapkan pada sekolah untuk saling menghormati walaupun berbeda agama, suku, budaya maupun Bahasa.

Selanjutnya, saya kurang setuju jika dalam sebuah sekolah menerapkan menggunakan Bahasa daerah, karena jika murid dan gurunya bukan dari Bahasa daerah yang digunakan mereka akan sulit berkomunikasi satu sama lain dan akan terlihat kalau menggunakan satu Bahasa daerah. Salah satu akibatnya murid akan memilih dalam berteman, mereka hanya mau dengan yang sama dengan daerah mereka dan juga akan terjadinya perselisihan.

Sementara itu, setiap saat guru menjelaskan tentang suku bangsa yang lain dan mengenalkan kebudayaanya saya selalu mendengarkannya dengan senang hati. Cara berpakaian, makanan, ataupun  adat istiadat. Setiap suku mempunyai perbedaan tersendiri dan ketertarikannya yang membuat saya selalu tertarik untuk mempelajarinya.

Saat berteman kita harus mensejajarkan semua satu sama lain dan tidak membeda-beda kan karena akan lebih menyenangkan saat mempunyai teman yang berbeda suku ataupun agama. Kita juga bisa mendapatkan pengetahuan mengenai budaya dan adat istiadat mereka.

Jika guru menjelaskan Bahasa inggris dengan cara menggunakan materi berbasis multibudaya pasti akan menarik dan menyenangkan. Sementara kita mempelajari bahasa inggris, kita juga mempelajari budaya suatu bangsa secara bersamaan.

Di saat siswa berbeda pendapat alangkah baiknya jika seorang guru mendengarkan dan memberikan mereka kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya masing-masing, setelah itu guru memberikan pendapat miliknya sendiri dan meminta siswa untuk memberikan alasan kenapa dia memilih pendapat itu serta bukti yang kuat. Selanjutnya, dilihat pendapat mana yang lebih logis ataupun lebih baik untuk dipilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun