Mohon tunggu...
Luki Prasetya
Luki Prasetya Mohon Tunggu... Animator - Manusia biasa

Tidak ada ilmu yang tak berguna

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bangkitnya Pahlawan Perisai (Chapter 1)

13 Februari 2020   12:15 Diperbarui: 13 Februari 2020   18:24 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau kamu datang ke kamarnya sekarang, kamu akan melihat poster dan figur dari game yang sama yang kuperkenalkan pada dia. Bukan cuma itu, tapi dia juga mendedikasikan dirinya lagi pada studi, masuk ke sekolah yang bagus, dan sepertinya dia menjadi yang terbaik di kelasnya.

Orangtuaku sangat senang dengan campur tanganku hingga mereka semakin memanjakan aku sebagai hasilnya, jadi saat ini aku menjalani kehidupan yang sangat bebas sebagai seorang mahasiswa.

Ok, jadi itu adalah sedikit penyimpangan. Aku harus pergi ke perpustakaan untuk belajar sedikit.

Orangtuaku memberiku uang saku 10.000 yen setiap bulan. Game dan majalah nakal, novel ringan dan manga yang kubeli bersama temanku dengan cepat menghabiskan uang saku yang kumiliki dengan sangat cepat. Aku punya pekerjaan paruh waktu yang bayarannya 50.000 yen sebulan, yang mana itu sangatlah bagus, tapi berbagai festival yang kuikuti selama musim panas dan dingin menghabiskan semua uang itu juga.

Saudaraku bukanlah tipe orang yang suka berpartisipasi dalam sebuah festival, tapi orangtuaku menyewa sebuah kamar untuk kami didekat area festival untuk mendorong partisipasinya. Yah, terserahlah, mereka punya kehidupan mereka sendiri, jadi mereka nggak bisa memberiku uang sebanyak itu. Mereka berusaha membantu menutup anggaran dan biaya sewa, jadi itu sudah cukup.

Jadi kapanpun aku perlu menabung uang, saat aku nggak punya sebanyak itu, aku pergi ke toko buku atau perpustakaan untuk membaca. Kalau aku punya waktu luang, aku suka bermain game online, tapi kalau kamu betul-betul ingin mendalaminya, nggak ada ujung dari masalah seberapa banyak pun waktu yang kau curahkan kedalam sebuah karakter.

Selain itu, aku menganggap diriku sebagai seorang jack-of-all-trade, dan aku bukanlah tipe yang betul-betul menginvestasikan semua waktuku pada satu hal secara khusus. Dan bahkan saat aku memainkan sebuah game, aku nggak betul-betul peduli mengenai menaikkan level karakterku. Aku hanya berakhir terobsesi dalam mengumpulkan uang dalam dunia virtual. Meski aku menulis kata-kata ini, aku punya karakter dan item-item langka yang kukumpulkan untuk dijual.

Berkat penjualan itu, entah gimana aku berhasil mengamankan waktu luangku di dunia nyata.

Nah sekarang, aku ada di perpustakaan saat semua kegilaan ini dimulai.

Aku melihat-lihat rak buku tua di sudut yang dikhususkan untuk novel-novel fantasi. Kurasa fantasi memiliki sebuah sejarah setidaknya sepanjang sejarah manusia yang tercatat. Maksudku, kalau kau betul-betul berpikir tentang hal itu, bahkan Alkitab adalah sebuah novel tipe fantasi.

Kisah dari Empat Senjata Suci?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun