Mohon tunggu...
luki Febrian
luki Febrian Mohon Tunggu... Seniman - Bercerita apa saja

Bercerita apa saja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tugimanisme, Sebab Semua Orang Perlu Bahagia

9 Juni 2022   13:22 Diperbarui: 9 Juni 2022   14:14 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto medsos relawan Ganjar

Milan Kundera, seorang penulis kelahiran Ceko pernah berkata, satu hal yang paling sulit dilakukan manusia adalah pura-pura tersenyum. Kalimat itu saya temukan di buku ke-enamnya, Kekekalan.

Dalam novel itu, ia juga sempat mengisahkan aktivitas tokoh-tokoh politik besar dunia. Dari mantan Presiden Prancis Mitterand dan pendahulunya Valery Giscard, hingga Jimmy Carter yang punya kegemaran jogging.

Tokoh-tokoh besar memang akan selalu dikenang, mereka mewariskan banyak cerita yang sanggup memperkaya pengetahuan dan bisa menjadi teladan bagi generasi selanjutnya.

Semula saya sempat meragukan ucapan Kundera soal senyuman. Namun ketika saya didatangi penagih hutang karena angsuran mobil saya nunggak satu bulan, saya segera menempatkan Kundera sebagai idola.

Saya sudah menyambut ramah penagih utang, juga menyiapkan kopi dan camilan. Namun ketika dia mencoba bersikap hangat, bahkan beberapa kali menyisipi lelucon dalam obrolannya, saya justru makin berniat melempar asbak ke mukanya.

Tapi apalah daya seorang yang didatangi dept collector selain harus berusaha tersenyum, sekalipun kemudian saya tahu susahnya memang minta ampun. Agar ia tak berkepanjangan mengoceh, saya akhirnya mengambil uang dan menyetorkannya. Setelah menghabiskan kopinya, ia mengucapkan terimakasih lalu pergi.

Saya lega tapi hati saya rasanya masih ngedumel. Saya tahu saya salah karena telat setor. Saya juga sudah berjanji akan membayarkannya dua hari ke depan. Tapi dia malah datang ke rumah dengan alasan hanya ingin mampir.

Saat melihat suaminya sedang rusuh itulah istri saya tiba-tiba menghampiri dan mencoba mengibur saya dengan menyuhuhkan roti dan video lucu Ganjar Pranowo. Saya menuruti saja, dan melakukan dua-duanya sekaligus: memakan roti dan menonton video Ganjar Pranowo bersama dua anak kecil.

Sialan, tahu-tahu saya tersenyum lepas mendengar Ganjar mengaku sebagai Tugiman! Memang mengejutkan orang ini. Di saat politikus lain sibuk agar namanya makin tenar, dia kok malah ngaku sebagai Tugiman.

"Ganjar kan memang senang guyon," istri saya menjawab tiba-tiba. " Lagipula apa salahnya pemimpin bercanda dengan rakyatnya, kan malah merakyat, kita malah seneng."

Setelah saya pikir-pikir, benar juga ucapan istri saya. Banyak orang yang senang.  Faktanya video itu dengan cepat beredar di medsos. Bahkan di tiktok video Tugiman ini berhasil mengantongi jumlah penayangan yang fantastis 52,1 juta views!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun