Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... Penulis - Aktif

Mengungkapkan rasa dan pikiran yang terkadang tak berpadu dalam realita dunia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebuah Sabar

7 Agustus 2021   11:35 Diperbarui: 7 Agustus 2021   12:02 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: republika.co.id

Sabar itu adalah sifat manusia yang positif dengan kinerja yang terbilang sederhana untuk dilakukan, yaitu dengan menahan diri dari sesuatu yang tidak penting, membuat kerugian ataupun menahan diri dalam mencapai sesuatu tujuan secara lahiriah maupun batiniyah. Misalkan dalam belajar, dalam bisnis, berkomunikasi, menahan emosi, dari bencana dan sabar dalam ibadah.

Sabar itu unik. Ia berusaha menahan yang sebenarnya tidak ia perlukan yang orang lain kerjakan, dan ia masih tetap nyaman-nyaman saja. Luar biasa.

Namun, tidak sedikit seseorang menjalankan sifat sabar ini dengan berhasil sampai akhir. Dan yang terjadi adalah sesuatu muncul yang tak terduga kepada kita akibat gagal dalam bersabar, seperti dalam hal pertemanan ada pertengkaran, urusan ibadah tidak khusyu', mencapai target capaian keilmuan ataupun dalam belajar apapun tidak sesuai rencana dan lain-lain.

Padahal dibalik itu semua, ada sesuatu yang terang benderang jika terus menyelami dengan sabar. Yaitu sebuah keberhasilan, capaian yang luar biasa. Allah SWT mengingatkan kepada kita untuk terus bersabar, kemudian tidak mengeluh, tidak hilang kepercayaan diri, dan pesimis menghadapi cobaan.

Allah SWT berfirman,

"Taatilah Allah dan Rasul-Nya, janganlah kamu berbantah-bantahan yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang, serta bersabarlah. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (QS. Al-Anfal: 46)

Kita tidak hanya diuji sekadar secara batiniyah saja, namun Allah menguji hambanya menguji secara lahiriyah juga, sebagaimana dalam surat Al-Baqarah :

"Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar," (QS. Al-Baqarah: 155)

Allah SWT menguji kita dengan ketakutan, entah itu takut kepada teman, preman, takut kepada kekurangan diri sendiri, masa depan dan lain sebagainya. Menguji dengan kelaparan, lalu kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Sampai kapan ia bertahan dengan kondisi seperti itu. Apakah ia akan bertindak yang diharamkan oleh Allah seperti mencuri, merampok atau justru sebaliknya?

Lalu apa hikmah dibalik sabar ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun