Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... Penulis - Aktif

Mengungkapkan rasa dan pikiran yang terkadang tak berpadu dalam realita dunia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Senantiasa Bersama Al Quran

30 Juli 2021   22:59 Diperbarui: 30 Juli 2021   23:42 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dream.co.id

Ini bukan sebuah segenggam curhatan dan kemudian lega di hati. Tidak!. Mungkin lebih menceritakan pengalaman dan hikmah yang kudapati selama ini.

Mendengar nama Al-Qur'an, sedari dulu sudah tidak asing tentunya. Namun saat kecil menjelang usia smp, Al-Qur'an itu rumit dan banyak sekali lembarannya hingga membuatku bingung membaca kala itu. Dan aku hanya mengenal juz 'amma dari sebuah buku kecil yang terhimpun. Hanya mengenal sebatas surat-surat pendek dan sebagainya. Belum pernah mendengar ilmu-ilmu Al-Qur'an atau sekelumit keilmuan tentang kemuliaan Al-Qur'an. Bahkan keutamaan dari membaca Al-Qur'an pun aku tidak tahu seperti apa dan yang jelasnya bahwa Al-Qur'an itu baik untukku. Karena lingkungan tidak mengenalkanku sedalam itu.


Tidak perlu dipikir dengan rumit, tetap dijalani saja bagaikan air yang mengalir. Jika ada rintangan, tetap terjang mau bagaimanapun kondisinya. Dulu yang hanya sebatas surat pendek, dan sekarang sudah mulai berusaha mengarungi semua ayat dalam Al-Qur'an. Anugerah dan hidayah yang telah Allah berikan padaku melalui perantara hamba-hamba yang dekat dengan Allah. Alhamdulillah...


Jika keinginan untuk berbuat kebaikan datang menghampiri kita, maka jangan sampai lepas dari pandangan. Berikan pintu hati terbuka agar dia masuk, kemudian kita laksanakan kebaikan-kebaikan selagi masih ada di diri kita. HidayahNya, petunjukNya, ikuti arah hati yang ingin dilakukan.


Mulailah bersama Al-Qur'an. Dengan menghafal ayatnya satu persatu. Sesuai janjiNya bahwa Allah akan memudahkan bagi siapa yang membaca dan menghafalnya, yang terdapat pada surah Al-Qamar. Mudah untuk sehari dua hari dan mungkin beberapa hari kedepan, tapi setelahnya banyak hal yang tidak terduga yang akan dialami.


Apakah itu ? malas, berat hati, merasa disita waktu, tiba-tiba pesimis dengan alasan yang tidak jelas, merasa bisa dibaca atau dihafal di esok hari tetapi malah tidak terjadi sehingga yang ada menunda-menunda, sampai Al-Qur'an didiamkan saja di atas rak. Merasa masih ada waktu nanti, masih merasa ada esok hari dan lain-lain. Semua keinginan di awal perjalanan akan menjadi sia-sia dan muncul pertanyaan seperti ini, "ngapain sih?". 

Apalagi dekat dengan ponsel pintar. Saat akan menghafal, tiba-tiba terganggu dengan notifikasi yang muncul di layarnya. Masih berpacaran dengan orang yang belum halal. Maksiat yang kita lakukan tapi tidak kunjung ditaubatkan. Masih setengah-setengah dalam mengambil langkah, padahal kita tahu nanti akan sukses.


Mana mungkin Allah menguji seorang hamba diluar kemampuan hamba itu sendiri. Tentu Allah akan berikan ujian yang porsinya bisa dilakukan oleh hamba itu. Setara. Kalau merasa ujian ini tidak sesuai kemampuan, berarti anda gagal dalam melewati ujian itu. Akhirnya anda tidak mendapat apa-apa melainkan perenungan dan penyesalan. Namun masih banyak orang yang belum berpikir seperti ini kecuali orang yang diberi hidayah oleh Allah.


Semua pasti ada hikmahnya, jika kita jalani dengan ikhlas dan bertawakal kepada Allah SWT yang Maha penyayang, pemberi rahmat. Seberat apapun itu. Dan hikmah itu akan muncul bagi orang-orang yang senantiasa berikhtiar di jalanNya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun