Mohon tunggu...
lukas prastyanta adhi nugraha
lukas prastyanta adhi nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Pecinta alam

Hoby nulis Dan naik gunung

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bencana Asap yang di Anggap Sebelah Mata

7 November 2015   18:18 Diperbarui: 7 November 2015   18:21 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita ketahui, bahwa bencana asap yang terus terjadi di daerah Sumatra dan Kalimantan ternyata belum menjadi pelajaran bagi daerah terasebut. Pemerintah daerah juga hanya mengambil tindakan saat bencana sudah terjadi, Seakan-akan bencana tersebut hanya bencana biasa padahal dampaknya bagi daerah sangatlah buruk. efeknya kesehatan, perekonomian dan kegiatan ngajar-mengajar jadi terhambat akibat bencana asap yang terjadi.

Bertahun-tahun,penanggulangan hutan dan lahan tidak di alokasikan ke anggaran daerah. Padahal bencana asap ini sangat mengganggu aktifitas di daerah. Sangat ironi sekali mereka yang di percaya untuk memimpin daerah tetapi tidak memikirkan bencana tahunan yang terjadi di daerah nya. Bertahun-tahun pemerintah daerah hanya mengandalkan dana dari pemerintah pusat, itu membuktikan bahwa bencana asap hanya di anggap sebelah mata.

Apakah kejadian seperti ini akan terus di anggap sebelah mata?. disini seharusnya pemerintah daerah sudah harus mengambil tindakan, dan jangan hanya menunggu bantuan dari pemerintah pusat. Karena yang paling mengerti daerah yang terkena bencana hanya pemerintah daerah. semua itu akan terwujud jika semua memikirkan solusi terbaik untuk penanggulangan secara berkelanjutan. Karena yang dirugikan adalah masyarakat kecil.

         kejadian bencana asap ini juga bukan karena disebabkan alam saja tetapi ada campur tangan orang-orang jail yang ingin mengambil untung dari bencana yang tejadi setiap tahunnya untuk kepentingan pribadi atau politik. Hal semacam ini yang menbuat sengsara masyarakat yang berada di daerah yang di sebabkan orang berkepentingan. Disini posisi pemerintah patut di pertanyakan, karena tidak bisa menindak orang berkepentingan secara tegas.

Kejadian seperti ini sudah terjadi dari tahun ke tahun, ini yang menjadi dilemma yang berkepanjangan di tanah yang kaya ini. Akan tetapi pemerintah pusat dan daerah seakan tidak berani menindak orang berkepentingan yang berusaha mengambil untung dari kejadian bencana asap, buat mereka yang mencari keuntungan menganggap bencana ini adalah sebuah keuntungan untuk memperluas lahan mereka.sementara masyarakat menjadi korban mereka yang mengambil keuntungan dari kejadian bencana asap. Kerugian yang dialami masyarakat sangatlah besar dari kerugian keseehatan, kerugian perekonomian dan kegiatan belajar mengajar menjadi terhambat akibat bencana asap yang terjadi secara alam dan yang dibuat-buat.

Disini kerugian masyarakat semakin panjang,dari segi ekonomi :

  • Para petani mengalami gagal panen
  • Pedagang kaki lima
  • Pengusaha kecil-kecilan
  • Dll

 

Dari segi kesehatan :

  • Penyakit ISPA
  • Penyakit asma
  • Penyakit paru kronis

 Dari segi pendidikan :

  • Kegiatan belajar mengajar menjadi terhenti

Pemerintah seharusnya menindak lajutin kasus bencan asap ini dan memberi saksi keras kepada para tangan yang tak bertanggu jawab , agar para pembakar lahan tidak lagi melakukan hal yang sama dan tidak ada lagi yang merasakan dirugikan. Semenjak bencana asap ini terjadi banyak orang orang merasakan di rugikan seperti kerugian finasial, dan masyarak tidak bisa lagi melakukan aktifitas yang seperti biasa di karenakan kabut asap yang sangat tebal.

semua itu juga bukan salah pemerin daerah ataupun pemerintah pusat, masyarakat nya pun juga harus ikut memikirkan bencana yang terjadi di daerah mereka dengan cara memberikan masukan-masukan dan solusi lewat media masa. Karena dengan begitu masalah yang terjadi di daerah tersebut dapat di tangani bersama. Jika semua bias saling berkerja sama maka perekonomian dan kegiatan belajar-mengajar tidak akan terganggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun