Mohon tunggu...
Lukas Indra
Lukas Indra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jurnalisme Masa Esok, Jurnalisme yang Menekankan Interaksi

24 September 2018   22:17 Diperbarui: 25 September 2018   12:00 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: tribunnews.com

Interaktivitas menjadi salah satu kunci jurnalisme di masa mendatang. Penting tidaknya sebuah berita tidak hanya ditentukan oleh media, melainkan ditentukan oleh audiens pula.

Salah satu elemen penting dari media baru ialah interaktivitas. Interaktivitas memungkinkan pihak media dan audiens saling berinteraksi. Artinya, audiens menjadi pengguna yang aktif. 

Metode pengumpulan berita pun akan menjadi berbeda. Jurnalis tidak perlu mencari berita, melainkan hanya "memantau" sosial media, mereka akan mendapatkan berita yang menarik.

Keterkaitan atau relasi antara audiens dan jurnalis (media) pun semakin dekat. Tidak ada jarak antara media dan audiens. Dalam mengumpulkan berita, jurnalis pun bisa mendapatkan ide dari para audiens, salah satunya melalui media sosial. 

Hal kedua ialah platform bagaimana berita itu disampaikan. 

Di masa depan kemungkinan hanya akan ada satu platform yang berisi seluruh berita. Kecenderungan ini terjadi diakibatkan oleh audiens yang menyukai hal cepat.

Maksudnya ialah audiens tidak perlu membuka banyak platform. Cukup dengan satu platform mereka dapat memperoleh segala informasi yang mereka butuhkan. 

Berita-berita yang dimuat pun lebih mencakup lingkup yang lebih sempat. Bisa jadi, lingkup RT pun masuk menjadi berita. 

Hal tersebut didasari oleh pembuat berita yang tidak melulu ialah seorang jurnalis media. Ketua RT pun dapat memanfaatkan teknologi multimedia yang memungkinkan menyebarkan berita kepada masyarakat RT. 

Jurnalisme masa depan juga menekankan keterbukaan dan kejujuran (kebenaran) dari berita yang dimuat. Apabila dahulu media merupakan watchdog, tetapi di masa depan audiens merupakan watchdog itu sendiri. 

Akibatnya, biaya produksi menjadi semakin murah dan berita pun akan semakin masif. Karena, semua orang bisa membuat berita menurut perspektif masing-masing individu. 

Basis dari berita itu sendiri bukan lagi mengarah ke masyarakat luas, melainkan lingkup masyarakat kecil. Misalnya, lingkup komunitas tertentu. 

Oleh karena berita menjadi masif, maka perhatian akan detail berita tidak terlalu diperhatikan oleh audiens. 

Jurnalisme seperti yang disebutkan di atas tidak akan terjadi tanpa melibatkan masyarakat (audiens) secara langsung. Oleh karena itu, interaksi antara audiens dan media benar-benar sangat penting dan media tidak bisa lepas dari itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun