Mohon tunggu...
Lukas Budi
Lukas Budi Mohon Tunggu... Lainnya - Biografometrik Nusantara

Biografometrik Nusantara (grafonomi,deteksi kebohogan, tes integritas, )

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Nasionalisme

17 Januari 2021   13:07 Diperbarui: 17 Januari 2021   13:32 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

    Masih berdirinya yaitu organisasi di masyarakat, seperti organisasi politik  yang bertentangan  dengan ideologi Pancasila dan Gerakan separatis, serta kelompok radikal  yang ingin merubah ideologi Pancasila, merupakan indikator yang perlu dicermati. Ini mengindikasikan  belum tercapainya nasionalisme secara utuh di Indonesia, seperti yang ditulis dalam Kompas.com 29/12/2019; nasionalisme :arti,sejarah &tujuan  oleh Ari Welia nto,Tujuan Nasionalisme  yaitu untuk mempertahankan kemerdekaan.

         Masih maraknya korupsi, tidak optimalnya pelayanan ke masyarakat dengan masih mengharapkan tip, sistem peradilan yang masih bisa diatur

sebagian para politisi yang kurang tulus dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, sulitnya sebagian pengusaha besar untuk disiplin membayar pajak, dan mengganggu proses pembangunan,   hal ini berhubungan dengan kesadaran nasionalisme.

    Pemerintah dan sebagian masyarakat Indonesia memahami  resiko yang dapat timbul serta kemungkinan  terjadinya sangat berbahaya bagi keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia. Dengan fenomena yang terjadi di masyarakat ini, perlu adanya 'mitigasi' yang mana kemudian terbentuk Akademi Bela Negara, Sekolah Bela Negara, Staf Khusus Presiden Milenial yang mempunyai tugas   menanamkan dan mengaplikasikan nilai nilai Pancasila

    Metoda pendekatan formal dan struktural pernah dilaksanakan pada jaman Orde Baru dengan pelajaran P4. Lebih lanjut, bagaimana evaluasinya? Apakah dapat meningkatkan kesadaran nasionalisme di masyarakat?Mungkin dapat belajar dari pembangunan negara Belanda,

    Belanda pernah dilanda banjir besar terus menerus yang tak kunjung berhenti sekitar tahun 1920  dan  mengancam kelangsungan negaranya, bertepatan  negara Belanda mengalami krisis keuangan. Untuk mengatasi krisis keuangan ini, masyarakatnya menawarkan diri (inisiatif dari masyarakatnya) untuk ditarik pajak. Demikian juga angkatan bersenjatanya  ikut berperan dalam membantu para pengusaha dengan mengerahkan kapal-kapal perangnya untuk mengangkut barang-barang ekspor. Hasilnya  perekonomian Belanda  berjalan hingga  dapat mengatasi kesulitan keuangannya  untuk memitigasi banjir. Perlu diketahui, sebagian kota Belanda ketinggian tanahnya terletak di bawah ketinggian laut, sehingga sangat berbahaya. Pemerintah Belanda mempunyai master plan untuk memitigasi banjir ini dengan  membangun bendungan raksasa.

  Sekitar  tahun 1927 dilanjutkan Tahun  1933 dibangunlah bendungan raksasa dengan nama Afsluitdijk, dengan panjang 32 km lebar 90 meter ketinggian 7,25 meter, yang diatas bendungan ini dapat digunakan sebagai  jalan bebas hambatan. Suksesnya pembangunan bendungan ini dan selamatnya Belanda dari gempuran banjir, kalau dirunut berhubungan dengan nasionalisme masyarakat Belanda  untuk mempertahankan negaranya dari keterpurukan. Kalau dipelajari Nasionalisme Warga Masyarakat Amerika serikat yang relatif heterogen

    Masyarakat  Amerika Serikat terdiri banyak ras,  dari berbagai negara, hidup didalam  satu negara yaitu Amerika. Berdasarkan survai The International Social Survey Program untuk mengukur Nasionalisme,  Amerika serikat menempati posisi pertama sebagai negara dengan nasionalisme warga negaranya terbaik. Bagaimana Amerika yang terdiri banyak ras, agama, suku dapat mempunyai rasa nasionalisme sedemikian rupa?

    Pernah dalam suatu kuliah di Universita Kebangsaan Malaysia dibahas, bagaimana Amerika menanamkan Nasionalisme? Prof Dr June memberikan penjelasan bahwa:"Perhatikan film produk Amerika pasti secara sekelebat dinampakkan bendera Amerika". Nilai-nilai patriotisme disisipkan tidak secara vulgar dalam alur ceritanya,  ini bukan terjadi tanpa skenario besar pemerintah untuk   menggiring  mencintai dan bangga akan negaranya

    Proses ini dilakukan terus menerus secara sistemik  dari media elektronik, film,televisi, media massa   yang dapat  ditangkap  indera mata secara  terus menerus dan  akan tersimpan didalam pikiran sadar yang lama kelamaan meresap , berubah secara subyektip  tersimpan di memori bawah sadar ,  stimulasi yang dilakukan secara terus menerus akan mengemudikan pikiran  untuk bangga dan cinta  akan negaranya, Inilah Nasionalisme.

Oleh karena itu untuk menumbuhkan nasionalisme yang disentuh adalah pikiran masyarakat melalui media massa ,ataupun kegiatan non formal lainnya secara terus menerus,  di Indonesia yang paling dapat berperan  sebagai penjurunya untuk melaksanakan  adalah Menkoinfo untuk membuat sistemnya.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun