Pada bulan Juli -- Agustus, Mahasiswa angkatan 2019 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mulai melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis MBKM & SDGs Desa dan bertempat sesuai dengan domisili setiap mahasiswa.Â
Total seluruh mahasiswa yang mengikuti KKN pada semester 2022/2023 berjumlah sekitar 7.089 mahasiswa dan dibagi terhadap 241 kelompok besar dan salah satunya adalah kelompok 83 yang berlokasi di Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi.Â
Tema yang kami dapatkan adalah Desa Sehat & Sejahtera mengingat Kelurahan Leuwigajah merupakan daerah padat penduduk dan memiliki beragam persoalan penting dan  salah satunya di bidang kesehatan.
Dalam pelaksanaan KKN kelompok 83 mempunyai satu program atau indikator yang harus dipenuhi salah satunya yaitu kebutuhan KB yang tidak terpenuhi. Keluarga Berencana (KB) adalah suatu gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan menekan atau membatasi tingkat kelahiran.Â
Hal ini bertujuan untuk menekan jumlah kepadatan penduduk yang di mana saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk paling banyak ke 4 dan hal itu membuat berbagai masalah kependudukan muncul dan tidak sebanding dengan sumber daya alam yang ada.Â
Oleh karena itu, program KB ini sangat penting untuk disosialisasikan terhadap masyarakat di sana.
Dalam program yang kami dapatkan yaitu pendataan terkait hal tersebut, kami sebelumnya berkunjung ke posko Posyandu RW 09 dan saat itu sudah ada Ibu Ros selaku ketua RW 09 bersama para kader -- kader RW 09 melakukan diskusi dan bertanya apa saja kebutuhan KB yang tidak terpenuhi atau sebagian orang mengenal istilah tersebut adalah Unmet Need.Â
Ibu Ros pun menjawab "Persoalan terbesar mengapa kebutuhan KB yang tidak terpenuhi salah satunya yaitu adalah ke tidakcocokan mereka terhadap alat kontrasepsi sehingga walaupun mereka berusaha sebisa mungkin menahan dan berusaha untuk tidak mempunyai anak lebih dari 2, hal tersebut (kehamilan) adalah hal yang mutlak bagi seluruh orang tua yang ada, dan secara tidak langsung akan  meningkatkan tingkat kematian seorang Ibu dalam proses kehamilan maupun kelahiran.Â
Maka dari itu penting bagi kita untuk melakukan pemahaman lebih lanjut kepada masyarakat untuk sadar betapa pentingnya KB ini untuk keberlangsungan kehidupan kita di masa depan."