Mohon tunggu...
Lugie IsmaGuritno
Lugie IsmaGuritno Mohon Tunggu... Lainnya - Belum Bekerja

Saya mempunyai hobi menulis dan beladiri mma

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gadget yang Bersalah?

9 November 2022   10:47 Diperbarui: 9 November 2022   10:50 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemajuan teknologi di era modern ini telah menjadi sebuah keniscayaan. Banyak sekali kemudahan yang telah kita rasakan dengan adanya era digitalisasi, misalnya kemudahan mengakses informasi, hiburan, pendidikan, pekerjaan, dan lain sebagainya. Kita seakan dimanjakan dengan segala kemudahan yang ditawarkan. Ada salah satu piranti canggih yang agaknya tidak akan pernah lepas dari tangan masyarakat modern saat ini, yaitu gadget. 

Dengan adanya gadget, informasi dari belahan dunia yang jauh pun bisa diakses dengan sangat mudah. Para orang tua sering kali memanfaatkan kemudahan gadget untuk memberi hiburan kepada anak-anaknya. Apalagi di era pandemi seperti saat ini, pembatasan sosial terjadi di mana-mana. Anak-anak jadi lebih banyak melakukan aktivitas di rumah yang mengakibatkan kontak dengan gadget semakin massive. Lantas apa dampak yang mungkin timbul dari penggunaan gadget yang berlebihan pada anak? Adakah pengaruhnya bagi penderita ADHD?

ADHD merupakan gangguan Kesehatan mental yang dapat mengakibatkan munculnya perilaku hiperaktif dan impulsif di atas normal. Anak yang menderita ADHD mempunyai ciri hiperaktif, tidak mampu mendengarkan orang lain berbicara, kesulitan bersikap tenang, berbicara berlebihan, suka mengganggu orang lain, fokus mudah teralihkan, mudah merasa terganggu, dan tidak mampu menyelesaikan tugas. Penyakit ini merupakan bawaan genetik anak dari orang tua, jadi sifatnya menahun dan tidak dapat disembuhkan namun masih bisa dikontrol.

Salah satu faktor yang bisa memperparah ADHD adalah lingkungan. Pandemi covid-19 membuat anak-anak tidak bisa bebas mengeksplorasi dunia luar yang menyebabkan gadget menjadi jalan pintas untuk menjawab rasa keingintahuan anak. Anak jadi lebih banyak menghabiskan waktu Bersama gadget, akibatnya bisa menimbulkan kecanduan. Tidak dapat dipungkiri bahwa waktu menonton gadget yang berlebihan dapat berakibat sangat buruk bagi perkembangan anak. 

Saat anak memasuki masa golden age, seluruh aspek perkembangan kecerdasaan, yaitu kecerdasan intelektual, emosi dan spiritual mengalami perkembangan yang luar biasa sehingga yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan selanjutnya sampai dewasa. Jika anak diberikan gadget sebagai mainan, maka ia akan meninggalkan aspek sosial karena lebih memilih gadget dari pada berinteraksi dengan orang lain. Hal ini dapat berakibat buruk pada perkembangan emosi anak. Mereka akan jadi mudah marah, sulit mengendalikan emosi, bahkan tidak dapat mengatur emosinya.

Fitur-fitur yang menarik dalam gadget telah membuat anak-anak terjerumus terlalu dalam di dunia virtual. Ditambah dengan rasa keingintahuan yang tinggi dari anak, membuat durasi penggunaan gadget menjadi semakin lama. Efek buruk yang ditimbulkan jika anak sudah mulai kecanduan gadget yaitu terjadi penurunan konsentrasi, menghambat perkembangan motorik, gangguan kesehatan mata, gangguan dalam bersosialisasi, dan terhambatnya perkembangan kognitif. Dari hal-hal tersebut tentu kecanduan terhadap gadget dapat meningkatkan resiko ADHD karena pelepasan hormon dopamin yang berlebihan sehingga menyebabkan penurunan kematangan Pre Frontal Cortex (PFC).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun