Mohon tunggu...
Lufnatul Awwaliyah
Lufnatul Awwaliyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Konten Budaya

Mari bercerita tentang budayamu dan budayaku

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ingin Konten Lebih Menarik? Segera Terapkan Metode Ini

23 Juni 2021   21:44 Diperbarui: 8 Juli 2021   20:53 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konten saat ini menjadi buku harian ke dua bahkan pertama bagi seseorang. Berbagai aktivitas di tulis dan di share ke platform. Hal ini unik bukan? Selain menjadi konsumsi pribadi konten atau tulisan yang di muat di media bertujuan memberi pengaruh, manfaat, atau kesenangan bagi orang lain. Mengutip dari Data Reportal, hingga Januari 2021 Indonesia memiliki pengguna internet atau media sosial sebanyak 202,6 juta jiwa. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 27 juta atau 16 persen di bandingkan tahun sebelumnya.

Melihat rilisan dari Data Reportal tersebut menunjukkan jika pengguna media sosial di Indonesia dari tahum ke tahun mengalami peningkatan. Itu tandanya di Indonesia penggunaan media sosial sudah cukup diminati. Sebelum jauh ke pembahasan alangkah lebih baiknya jika mengetahui apa itu konten dan jenis-jenisnya. Dilansir dari Wikipedia.id, konten adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik. Jadi konten itu berbentuk informasi yang disiarkan di media seperti instagram, website, dan lain-lain.

Adapun jenis konten biasanya terbagi menjadi 9, diantaranya konten yang dihasilkan pengguna atau UGC (User-Gener-ated Content), Podcast, Livestreams, infografis, Konten VR (Virtual Reality), Webinars, Testimonial klien, e-Book, dan panduan. Penjelasan dari masing-masing konten tersebut bisa anda cari di Google, yah. Adapun konten yang sudah saya buat adalah Podcast dan Konten VR.

Podcast sebenarnya sudah ada sejak lama, tapi baru-baru ini nama podcast kian melambung, ada yang mengatakan bahwa podcast adalah radio baru. Jika kembali ke masalalu bagaimana radio menyiarkan informasi kira-kira begitulah podcast, hanya media yang digunakan podcast saat ini berbeda. Jika dulu di siarkan di radio sekarang suara tersebut disiarkan di media sosial seperti Spotify, YouTube, dan platform yang lain.  Sedangkan konten VR atau Virtual Reality, merupakan konten yang digunakan untuk menunjang pemasaran seperti pengenalan produk. Konten VR ini bisa di lakukan di media manapun entah itu Facebook, Whatsapp, Instagram dan sebagainya.

Saya membuat podcast di aplikasi tersebut terbilang baru, berawal dari kejenuhan dan kuliah online saat pandemi jadi saya membuat podcast yang sedang hangat-hangatnya di perbincangkan. Membuat konten tidak semudah yang dibayangkan. Ada banyak hal yang harus di pertimbangkan entah itu kualitas maupun isi konten. Tentunya banyak hal yang harus di penuhi seperti menjauhi perkataan rasis, hoaks, dan sebagainya.

Berikut tiga langkah atau metode yang saya gunakan dalam menyusun konten podcast dan Virtual Reality.

Pertama, saya menyiapkan materi konten atau isi dari konten tersebut. Saya akan menyusun dan menulis naskah dari konten entah tulisan itu berbentuk formal maupun non formal. Tujuan saya menulis isi konten sebelum di publish untuk meminimalisir kesalahan pengucapan. Karena yang namanya jejak digital akan cepat terekam dan melekat. Sekalipun di hapus akan bisa di kembalikan, jika terjadi kesalahan pengucapan. Oleh sebab itu sebelum mempublish konten alangkah lebih baiknya di teliti isi dari konten tersebut.

Kedua, saya akan melakukan latihan pengucapan. Pengucapan atau irama suara harus sesuai agar konten menarik. Misal ada kalimat tanya, maka di iramakan sebagaimana ketika seseorang sedang bertanya. Kefasihan juga di butuhkan, maka latihan ini berguna agar seseorang tersebut terhindar dari kegugupan.

Ketiga, mempublish konten di waktu tertentu seperti malam hari, atau sore menjelang malam. Dalam dunia pemasaran kita mengenal istilah penempatan waktu. Ada waktu khusus agar konten kita didengar banyak pendengar. Jangan mempublish konten di waktu kerja, walaupun konten kita tetap akan muncul namun kemungkinan besar akan tertimbun dengan konten milik orang lain.

Dalam membuat konten tentunya ada tantangan tersendiri. Kita dituntut untuk kreatif dan konsisten. Kreatif dalam membuat konten dan konsisten mengerjakannya. Untuk mencapai tahap keberhasilan, content creator harus konsisten dalam mempublish konten setiap pekan. Ingat setiap pekan yah bukan setiap hari. Content creator diusahakan membuat jadwal teratur, kapan akan membuat konten tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun