Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Paus Fransiskus, Suara Moral Kemanusiaan di Tengah Konflik Palestina-Israel

27 April 2025   12:43 Diperbarui: 27 April 2025   17:32 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemimpin Vatikan dan pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus, mengecam serangan udara Israel ke Gaza, Palestina, yang menewaskan anak-anak. Paus Fransiskus berdoa dalam Misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Jumat (24/12/2021). Sekitar 1.500 orang menghadiri Misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus. (AP PHOTO/ALESSANDRA TARANTINO via kompas.com)

Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan warisan mendalam dalam perjuangan kemanusiaan, khususnya dalam membela rakyat Palestina. Perjuangan yang telah bertahun-tahun terjepit dalam spiral kekerasan dan pertarungan kekuatan antar-negara.

Selama masa kepausannya, Paus dapat dikatakan telah secara konsisten menjadi suara moral terkuat membela mereka yang tertindas, bahkan di tengah ancaman dan tekanan diplomatik. Sikap tegas Paus Fransiskus terhadap konflik Palestina-Israel tidak pernah surut. 

Pada berbagai kesempatan, Paus secara gamblang mengecam tindakan militer Israel yang dinilai melampaui batas kemanusiaan. Pernyataannya yang paling menggetarkan terdengar pada Desember 2024. 

Pada saat itu, Paus memimpin sebuah misa persiapan Natal dengan lantang menyatakan, "Kemarin, anak-anak dibom. Ini bukan perang, melainkan kekejaman."

Kritik tajamnya bahkan sampai pada titik menyebut operasi militer Israel di Gaza memiliki karakteristik genosida. Dalam sebuah buku wawancara, Paus mengutip pendapat para ahli yang menyatakan peristiwa di Gaza sejak Oktober 2023 memiliki indikasi genosida. 

Dendam Israel

Pernyataan ini tentu saja mengundang kemarahan pihak Israel, yang kemudian membuat dendam mendalam. Dendam Israel terhadap Paus Fransiskus setidaknya memiliki tiga dimensi utama. 

Pertama, dukungan konsisten Paus terhadap hak-hak rakyat Palestina, termasuk pengakuan terhadap negara Palestina. 

Kedua, kritiknya yang tajam terhadap pendudukan Israel di Tepi Barat, yang pernah disebut sebagai "tirani". 

Ketiga, inisiatifnya mengadakan pertemuan diplomatik yang melibatkan perwakilan Palestina dan Israel di Vatikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun