Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menikmati Pahitnya Kopi Setelah Timnas Kalah

22 Maret 2025   00:30 Diperbarui: 22 Maret 2025   00:30 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTE7-19MpFYXHZ-7CX08d8wsJ_YUB_US3exFJV2avxz9eBgOBfW4hTpH8Q&s=10

Seperti secangkir kopi hitam tanpa gula, kekalahan ini meninggalkan rasa pahit langsung ke ulu hati. Pahitnya kopi kok seperti pahitnya kekalahan timnas... 

Kopi pahit membuat pikiran mas Dab terbang tanpa arah. Begini rasanya nonton timnas langsung... kalah! 

Konon kopi pahit mengajarkan bahwa untuk mencapai sesuatu yang berharga, kita harus melewati proses yang tidak selalu menyenangkan. 

Baca juga: Hitamnya Kopi

"Masih mending kalah 0-1 tapi solid defensif, daripada kalah 1-5 gara-gara maksa main cantik," tetiba mas Dab berujar sambil mengaduk long black-nya di sebuah cafe di Surry Hills, Sydney, beberapa jam setelah pertandingan usai. 

Asap kopi mengepul, senada dengan kepulan frustrasi para perantau yang baru pulang dari stadium. Niat #kaburajadulu ke Sydney dari rutinitas di Melbourne malah berubah tidak nyaman.

"Setuju banget," timpal Bimo, mahasiswa master di UNSW yang tadi menonton langsung di Sydney Football Stadium. "Tadi first half kita kedodoran. Australia sudah gacor bisa bikin 4 shot on target. Mental langsung drop."

Rama, yang sedang ambil PhD di University of Sydney, mengangguk. "Hasil tadi kok malu-maluin ya. Tim pelatih baru dan banyaknya pemain diaspora seperti nggak ngaruh."

"Banyak yang protes di sosmed," kata Sinta, sambil menunjukkan timeline Twitter-nya. "Bagian pertahanan jelas banget nggak solid."

"Sebenernya ini soal ekspektasi yang gak realistis," kata Rama. "Kita pengen main cantik kayak Argentina. Resources-nya memang ada, tapi development sepakbola kita masih jauh. Apalagi latihan barengnya kurang."

"Memang ada progress," tambah mas Dab. "Dulu ketemu Malaysia aja kita sering kalah. Sekarang udah bisa ngalahin Thailand, Vietnam. Bahkan bisa bikin Australia kesulitan di leg pertama di Jakarta."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun