Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Boikot Global terhadap Produk AS: Pertarungan Ideologi di Pasar Konsumen

18 Maret 2025   16:37 Diperbarui: 19 Maret 2025   07:06 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donald Trump, Presiden AS (AFP/MANDEL NGAN )

Di tengah interdependensi ekonomi kapitalistik pada saat ini, boikot ekonomi tampaknya semakin menjadi senjata ampuh dalam hubungan antar-negara. Setelah boikot terhadap ekonomi Rusia (akibat serangan Rusia ke Ukraina) dan boikot produk Israel (akibat serangannya ke Gaza), kini giliran produk Amerika Serikat (AS) menjadi sasaran boikot di antara negara-negara Sekutunya, termasuk yang di Eropa.

Di ujung awal pemerintahan Trump jilid dua, sebuah fenomena menarik tengah menggelinding begitu cepat di panggung internasional, yaitu gerakan boikot produk AS. 

Gelombang protes konsumen lintas-benua ini bukan sekadar ekspresi kekecewaan, melainkan instrumen diplomasi alternatif yang menggunakan kekuatan ekonomi sebagai senjata utama.

Skandinavia dan Kanada secara mengejutkan tampil di barisan terdepan dalam membingkai resistensi ini. Di Denmark, semangat "darah Viking" membara melawan kebijakan Trump yang dianggap agresif, terutama ancamannya terhadap kedaulatan Greenland. 

Supermarket terbesar negara itu bahkan mulai melabeli produk-produk Eropa dengan bintang hitam, memfasilitasi pilihan konsumen untuk menghindari barang-barang buatan Amerika.

Lalu, Kanada menunjukkan respon boikot yang lebih kompleks. Tarif impor yang diberlakukan Trump, ditambah dengan candaan menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51, telah memicu nasionalisme yang makin mengental. 

Aplikasi seperti "Buy Beaver" dan "Maple Scan" bermunculan, membantu warga mengidentifikasi dan menghindari produk Amerika. Beberapa pemerintah provinsi bahkan membatalkan kontrak dengan perusahaan-perusahaan AS, seperti Starlink milik Elon Musk.

threads.net/@julesndp
threads.net/@julesndp

Dimensi ideologis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun